Himah Nuzulul Quran

Himah Nuzulul Quran

Gaya Hidup | inewsid | Senin, 18 April 2022 - 18:50
share

JAKARTA, iNews.id - Nuzulul Quran yang diperingati umat Islam setiap tahun pada 17 Ramadhan mengandung banyak hikmah. Salah satu hikmah Nuzulul Quran yakni sebagai tanda syukur atas rahmat dan karunia Allah kepada umat manusia dengan diturunkannya Al Quran kepada Nabi Muhammad SAW.

Peristiwa Nuzulul Quran erat hubungannya dengan Lailatul Qadar, yaitu malam penuh kemuliaan dan berkah pada bulan Ramadan. Nuzulul Quran adalah peristiwa turunnya Al-Quran sebagai wahyu kepada Nabi Muhammad SAW.

Pertama kali turunnya wahyu Al-Quran kepada Rasulullah SAW saat sedang bertahannus di Gua Hira yakni, Surat Al Alaq ayat 1-5. Lalu, Allah SWT kembali menurun wahyu tiga tahun setelahnya melalui Surat An Nashr.

Peristiwa nuzulul quran itu terjadi pada 17 Ramadhan tahun 41 dari kelahiran Nabi SAW. Saat itu, Nabi Muhammad SAW menerima wahyu lima ayat dari Surat Al-\'Alaq di Gua Hira saat sedang bertahannus.

Hal itu disebutkan dalam Al Quran, Surah Al Baqarah Ayat : 185, Allah SWT berfirman:

.

Latin: Syahru Ramadhaanal ladzii unzila fiihil qur\'aaanu hudan linnaasi wabayyinaati minal hudaa wal furqaan

Artinya: Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). (QS. Al Baqarah: 185).

Ibnu Katsir dalam tafsirnya menyebutkan bahwa Allah SWT memuji bulan Ramadan di antara bulan-bulan lainnya, karena Dia telah memilihnya di antara semua bulan sebagai bulan yang padanya diturunkan Al-Qur\'an yang agung.

Mengacu pada kalender awal puasa Ramadhan yakni tanggal 3 April 2022, peringatan Nuzulul Quran 17 Ramadhan jatuh pada hari Selasa tanggal 19 April 2022.

Hikmah Nuzulul Quran

Beberapa ahli tafsir menjelaskan bahwa Al-Quran diturunkan dua kali proses. Pertama, diturunkan secara keseluruhan (jumlatan wahidah). Kedua, diturunkan secara bertahap (najman najman).

Sebelum diterima Nabi di bumi, Allah Swt terlebih dahulu menurunkannya secara menyeluruh di Baitul Izzah (rumah langit dunia). Kemudian malaikat Jibril menurunkannya kepada Nabi Muhammad Saw di bumi secara berangsur, ayat demi ayat, di waktu yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan selama dua puluh tahun, pendapat lain dua puluh satu tahun.

Adapun lembaran-lembaran atau suhuf, kitab Taurat, Zabur, dan Injil, masing-masing diturunkan kepada nabi yang bersangkutan secara sekaligus. Lain halnya dengan Al-Qur\'an, diturunkan sekaligus hanya dari Baitul \'Izzah ke langit dunia; hal ini terjadi pada bulan Ramadan, yaitu di malam Lailatul Qadar.

Setelah itu Al-Qur\'an diturunkan kepada Rasulullah SAW secara bertahap sesuai dengan kejadian-kejadiannya.

Dalam sebuah hadits disebutkan:

Al-Quran diturunkan secara sekaligus ke langit dunia, dan hal itu adalah seperti perpindahan bintang-bintang. Allah menurunkannya kepada Nabi Muhammad SAW sedikit demi sedikit . (HR. Al-Hakim) [ No. 787].

Ibnu Abbas radhiyallahuanhu menyebutkan bahwa yang dimaksud adalah peristiwa turunnya seluruh ayat Al-Quran dalam satu kali turun, yaitu dari Lauhil Mahfudz ke langit dunia atau sebutannya Baitul Izzah.

Sedangkan Asy-Syabi menyebutkan bahwa yang dimaksud disini adalah bahwa di malam Qadar itu turun permulaan ayat Al-Quran ke muka bumi.

Dan boleh jadi kedua-duanya tidak keliru. Sebab para ulama meyakini bahwa Al-Quran memang mengalami proses penurunan dua kali. Penurunan yang pertama adalah turunnya Al-Quran dari Lauhil Mahfudz ke langit dunia, sebagaimana pendapat Ibnu Abbas.

Sedangkan penurunan yang kedua, dari langit dunia ke muka bumi, yang turunnya pertama kali hanya lima ayat penggalan awal dari surat Al-Alaq. Dan keduanya bisa saja terjadi pada malam Qadar, meski pada zaman yang berbeda.

Allah SWT menurunkan Al-Qur\'an di Madinah dan Makkah. Itulah mengapa, surat-surat dalam Al Quran terbagi dua golongan, yaitu golongan surat Makkiyah dan golongan surat Madaniyah.

Masa turunnya ayat Al-Quran golongan Makkiyah berlangsung 9 tahun, dan golongan surat Madaniyah berlangsung 10 tahun. Proses turun Al-Quran tersebut, Nabi Muhammad SAW sekaligus menjamin eksistensi Agama Islam.

Berikut 9 Hikmah Nuzulul Quran bagi umat Islam:

1. Hikmah Nuzulul Quran untuk menghayati dan mengamalkan ajaran yang terkandung dalam Al-Quran untuk dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Untuk memantapkan dan menenangkan hati Nabi SAW

Dan orang-orang yang kafir berkata: Mengapa tidak diturunkan Al-Quran itu kepada Muhammad semuanya sekali (dengan sekaligus)? Al-Quran diturunkan dengan cara (beransur-ansur) itu kerana Kami hendak menetapkan hatimu (wahai Muhammad) dengannya, dan Kami nyatakan bacaannya kepadamu dengan teratur satu persatu. (QS.Al-Furqon:32)

3. Menunjukan eksistensi kemukjizatan Al-Quran

Nabi Muhammad SAW diutus di zaman orang-orang yang ahli dalam hal kefasihan berbahasa, ahli dalam hal berparamasastra, dan ahli dalam bersyair secara alami. Maka Nabi SAW datang kepada mereka dengan membawa Al-Qur\'an yang seandainya berkumpul manusia dan jin untuk mendatangkan hal yang semisal atau sepuluh surat yang semisal atau sebuah surat yang semisal dengannya, niscaya mereka tidak akan mampu melakukannya untuk selama-lamanya, sekalipun sebagian dari mereka membantu sebagian yang lainnya.

Allah SWT berfiriman:

{ (192) (193) (194) (195) }

Dan sesungguhnya Al-Qur\'an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, dia dibawa turun oleh Ar-Ruhul Amin (Jibril) ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas. (QS. Asy-Syuara: 192-195)

4. Untuk memermudah menghafal dan memahami Al-Quran

5. Bukti Al-Quran berasal dari Allah SWT

Patutkah mereka (bersikap demikian), tidak mahu memikirkan isi Al-Quran? Kalaulah Al-Quran itu (datangnya) bukan dari sisi Allah, nescaya mereka akan dapati perselisihan yang banyak di dalamnya(82) (QS. An-Nissa:82)

6. Penerapan syariat secara bertahap

Momen nuzulul quran ini harus disikapi dengan sebaik-baiknya, dengan cara berlomba-lomba beribadah di bulan ramadlan ini. Membaca Al-Quran dan mentadaburinya.

Turunnya wahyu kepada Nabi Muhammad SAW berlangsung selama 22 tahun. Hal itu memberi pelajaran tentang metode penetapan hukum secara bertahap (asas at-tadrij fit-tasyri). Sejarah turunnya ayat-ayat Al-Quran mengandung pelajaran bagaimana seharusnya membuat undang-undang dan peraturan yang disesuaikan dengan situasi, kondisi dan kesiapan masyarakat.

7. Memperoleh keberkahan dari Allah SWT, mengharapkan Diampuni segala Dosanya, mendapat pahala berlipat-lipat.

8. Peristiwa malam nuzul adalah sangat mahal, oleh sebab itu memanfaat kesempatan tersebut dengan sebaik-baiknya.

9. Peristiwa nuzulul Quran juga identik dengan malam lailatul qadar, amal kebajikan yang dikerjakan semalam berbanding dengan seribu bulan, bahkan sebagian ulama berpandangan malam nuzul Quran itulah malam laitul qadar atau malam lailatul qadar itulah Al-Quran diturunkan pertama kali sehingga disebut malam lalilatul Qadar amalam kemulian melampui seribu bulan lamanya bagi suatu amal kebaikan.

Dari penjelasan di atas jelsa menyebutkan banyak hikmah nuzulul quran yang bisa dipetik kaum Muslim. Karenanya, Muslim dianjurkan untuk terus dekat dengan Al Quran dengan membaca dan memahami isi serta kandungannya dan mentadaburinya secara kontinyu agar kelak mendapat syafaat di hari kiamat.

Wallahu A\'lam

Topik Menarik