Jelang Haji 1443 H, Kemenag Sosialisasikan Kebijakan Terbaru Saudi ke PPIU dan PIHK

Jelang Haji 1443 H, Kemenag Sosialisasikan Kebijakan Terbaru Saudi ke PPIU dan PIHK

Gaya Hidup | BuddyKu | Senin, 11 April 2022 - 10:30
share

IDXChannel - Kementerian Agama (Kemenag) RI menyosialisasikan kebijakan penyelenggaraan haji 1443 H Arab Saudi akan diikuti 1 juta jemaah dari berbagai negara.
Sosialisasi diberikan kepada Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) dan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) untuk ikut menyosialisasikan kebijakan terbaru dari Pemerintah Arab Saudi.

Setidaknya ada dua kebijakan Arab Saudi yakni pertama, usia maksimal 65 tahun dan telah menerima vaksinasi lengkap Covid-19 yang disetujui Kementerian Kesehatan Saudi. Kedua, jemaah yang berasal dari luar Kerajaan wajib menyerahkan hasil tes PCR negatif Covid-19 yang dilakukan dalam waktu 72 jam sebelum keberangkatan ke Arab Saudi.

"Saya mohon bantuannya dari PPIU ataupun PIHK untuk dapat mensosialisasikannya kepada jemaah haji,"kata Hilman dikutip dalam keterangan resminya, Senin,(11/04/2022).

Terkait jemaah lanjut usia (lansia), Hilman mengatakan dirinya telah mempersiapkan skenario untuk memprioritaskan jemaah lansia terlebih dahulu. Namun, kebijakan Arab Saudi yang menentukan usia maksimal 65 tahun membuat pemerintah mengajak semua pihak untuk membangun narasi yang memberi semangat kepada mereka yang masih dalam masa tunggu.

"Saya juga berdiskusi pak Menteri untuk lansia skenarionya seperti apa. Nampaknya, setelah muncul pengumuman, haji tahun ini ditunjukkan bahwa maksimal usia 65 tahun,"kata dia

Hilman mengatakan para PPIU diharapkan dapat memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa ada jemaah yang harus siap berangkat dan belum berhak berangkat. "Mari kita edukasi masyarakat bahwa ada yang harus siap berangkat tahun ini dan juga mungkin harus siap berangkat nya adalah tahun depan," ujarnya.

Untuk mengatasi hal tersebut, kata Hilman pihaknya tengah menyiapkan program "Sapa Jemaah Haji". Program yang bertujuan untuk menyapa jemaah haji yang masuk dalam masa tunggu termasuk pemberian bimbingan manasik.

Dimana tidak hanya diberikan kepada jemaah yang akan berangkat saja. Tetapi juga mereka yang masih berada di masa tunggu.

"Kami dari Kemenag sedang merumuskan dan insya Allah sudah tinggal dicoba bagaimana kita menyapa jemaah haji yang 5 juta itu. Bahwa mereka setelah lunas belum pernah dikasih pengajian apapun, karena jemaah yang baru akan berangkat tahun depan atau tahun berjalan yang dapat materi manasik,"kata dia.

"Saya ingin Kementerian Agama bisa menyapa dengan online kah, dengan pengajian kah, dengan macam-macam,"ujarnya.

(IND)

Topik Menarik