3 Alasan Orang Indonesia Lebih Memilih Berobat ke Malaysia, Benarkah karena Lebih Murah?
Selain menjadi destinasi wisata favorit orang Indonesia karena lokasinya yang terbilang tidak terlalu jauh, Malaysia juga seringkali menjadi sasaran orang Indonesia untuk berobat.
Dilansir situs IMoney tahun 2018, dari 900 ribu pasien yang berobat ke Malaysia dari seluruh dunia, 600 ribu di antaranya merupakan warga negara Indonesia. Orang Indonesia bahkan rela menghabiskan sampai ratusan juta untuk pengobatan di Malaysia.
Menurut Asisten Direktur, Pengembangan Bisnis Internasional Sunway Healthcare Group, Faith Tang, biaya layanan medis di Malaysia jauh lebih murah bila dibandingkan dengan Singapura.
Selain itu, menurut Faith Tang, ada tiga alasan utama mengapa banyak orang Indonesia yang lebih sering memilih berobat ke rumh sakit Malaysia seperti ke Sunway Medical Centre di Kuala Lumpur dan Penang.
Pertama, biaya layanan medis di Malaysia jauh lebih murah tiga kali lipat dibandingkan dengan Singapura. Meski lebih murah, namun kualitasnya tetap sama.
Sinopsis Mencintai Ipar Sendiri Eps 10: Shilla Desak Rafki Bersumpah Tak Akan Cinta pada Ayuna
Alasan kedua adalah faktor bahasa. Seperti yang kita ketahui, Malaysia dan Indonesia sama-sama menggunakan bahasa Melayu. Meski tidak persis sama, setidaknya orang Indonesia yang berobat ke Malaysia tidak kseulitan mencari makanan halal dan hotel yang murah.
Kemudian faktor yang ketiga adalah karena ketersediaan alat-alat medis yang canggih dan lengkap yang dimiliki Sunway Medical Centre.
Sejumlah alat medis dengan teknologi kekinian yang ada di sana diantaranya Mako SmartRobotics: Instalasi pertama di Malaysia untuk operasi artroplasti selain memiliki sistem lutut Rosa, Radixact-X9 Tomotherapy, pertama istalasi di Malaysia yang dipasang untuk menyediakan pemantauan waktu nyata, ultra-presisi, perencanaan perawatan yang cerdas dan pengiriman ke tumor.
Lalu Leksell Gamma Knife ICON - rumah sakit pertama di Asia Tenggara untuk tumor otak dan da Vinci? Si Surgical System - rumah sakit swasta pertama di Malaysia dengan generasi ke-3 dan model terbaru dari sistem bedah robot (da Vinci) untuk operasi invasif minimal.
Lebih lanjut Tang menuturkan pandemi COVID-19 telah mengajarkan semua orang untuk memeriksa kembali prioritas kesehatan dan kembali ke dasar.
