Apa Itu Afasia Penyakit yang Diderita Bruce Willis?

Apa Itu Afasia Penyakit yang Diderita Bruce Willis?

Gaya Hidup | okezone | Kamis, 31 Maret 2022 - 09:13
share

BRUCE Willis memutuskan untuk pensiun dari dunia hiburan karena sakit afasia. Penyakit tersebut memengaruhi kemampuan dia untuk berkomunikasi dengan baik.

Kabar ini menjadi perbincangan dunia sekarang. Keputusan yang diambil Bruce Willis dan keluarga dianggap luar biasa karena memprioritaskan kesehatan.

Bruce Willis

Di sisi lain, banyak dari Anda yang mungkin belum memahami apa itu afasia. Di artikel ini Okezone 0mengupasnya lebih detail dan apa yang dialami Bruce Willis semoga bisa jadi pembelajaran kita semua.

Apa itu Afasia yang dialami Bruce Willis?

Dijelaskan Prof Jennifer Brello, seorang Profesor Klinis di Ohio State University sekaligus direktur OSU Aphasia Initiative, afasia adalah gangguan bahasa yang dihasilkan dari kerusakan pada belahan otak kiri.

"Gangguan tersebut dapat menyebabkan kesulitan menggunakan kata atau kalimat, memahami bahasa, membaca, dan menulis," kata Prof Brello pada Yahoo Life, dikutip MNC Portal, Kamis (31/3/2022).

Afasia bisa terjadi dalam stasiun ringan hingga berat. Menurut National Aphasia Association (NAA), masalah kognitif ini dapat memengaruhi terutama satu aspek penggunaan bahasa, seperti kemampuan mengenali nama objek atau kemampuan untuk menggabungkan kata-kata menjadi kalimat, atau kemampuan membaca.

"Secara umum, orang yang mengalami afasia itu aspek komunikasinya terganggu, sementara itu beberapa kemampuan tetap ada sekalipun terbatas," terang NAA.

Untuk mengenali seseorang afasia atau tidak, ada 3 poin penting yang dilihat. Pertama, apakah seseorang dapat berbicara dengan mudah atau dengan banyak usaha, kedua apakah orang tersebut memiliki kemampuan menulis yang baik, dan ketiga apakah orang tersebut bisa mengulang kata atau frasa dengan baik.

Lantas, mengapa gangguan afasia ini dianggap cukup serius?

Menurut Prof Brello, gangguan ini cukup bisa membatasi kemampuan seseorang dalam bersosialisasi dengan keluarga, teman, rekan kerja, ataupun memengaruhinya di lingkungan sosial.

"Orang yang hidup dengan afasia juga lebih mungkin mengalami isolasi sosial yang menyebabkannya mudah depresi dan mengurangi kepuasan hidup," tambah Prof Brello.

Topik Menarik