Ibu yang Gorok Anaknya Diduga Depresi, Psikolog Ingatkan Tanda Mental Seseorang Terganggu

Ibu yang Gorok Anaknya Diduga Depresi, Psikolog Ingatkan Tanda Mental Seseorang Terganggu

Gaya Hidup | indozone.id | Selasa, 22 Maret 2022 - 13:00
share

Belakangan ini publik digegerkan dengan kasus pembunuhan di Brebes, Jawa Tengah yang dilakukan oleh seorang ibu muda terhadap anaknya. Ia tega menggorok ketiga anaknya yang masih kecil-kecil.

Dari tiga korban, satu orang dinyatakan tewas. Kepada polisi, ibu tersebut mengaku membunuh anaknya karena tidak ingin melihat darah dagingnya tersebut hidup susah.

Terkait kasus tersebut, beberapa pihak berspekulasi bahwa ibu tersebut mengalami masalah mental yang serius.

Kesehatan mental di Indonesia sendiri masih menjadi penyakit tidak menular yang jarang disadari/diperhatikan, terutama kesehatan mental pada seorang ibu.

Seorang psikiater bernama dr Vivi Syarif mengungkap bagaimana mendeteksi tanda awal perubahan perilaku seseorang yang mengalami masalah kesehatan mental.

@dr.zulvia.syarif.spkj

Penting mendeteksi tanda awal perubahan perilaku seseorang. Jangan ragu untuk baw/ajak ke psikiater! #mentalhealth #gangguanmental #psikiater

? original sound - dr.vivisyarif | Psikiater - dr.vivisyarif | Psikiater

"Pada gangguan mental tertentu, itu bisa terjadi yang namanya gangguan pada fungsi kognitif atau daya bepikir otak seseorang. Contohnya dalam gangguan depresi itu bisa terjadi pada, proses memori, atensi/perhatian, konsentrasi, kemudian dalam information processing dan juga kemampaun untuk menilai serta kemampuan mengambil keputusan " kata dr Vivi Syarif dalam video TikTok-nya, dilihat pada Selasa (22/3/2022).

Dr Vivi menuturkan bahwa orang yang mengalami depresi biasanya sulit untuk mengambil keputusan.

"Orang yang mengalami depresi bisa jadi dayanya lagi terganggu, menilai ini baik/buruk, benar/salah, dosa/tidak, ini bisa dihukum/tidak, itu terganggu daya nilainya, dan kemampuan untuk mengambil keputusannya juga terganggu" tutur dr Vivi.

Hal-hal seperti itulah yang terkadang terlupakan oleh orang sekitarnya, tanda-tanda tersebut tidak ditangkap hingga akhirnya terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Daya berpikir orang yang mengalami depresi atau gangguan kesehatan mental berbeda dari common sense atau akal sehat pada umumnya.

Mereka yang berakal sehat akan berpikir ulang ketika akan melukai atau menyakiti orang lain. Sebab, menurut akal sehat orang yang tidak mengalami gangguan, hal tersebut tidak masuk akal.

Namun, pada orang yang mengalami gangguan, di situlah letak gangguannya. Ia mengalami distorsi atau ada pikiran yang menyimpang.

Dr Vivi mengingatkan agar orang sekitar lebih aware terhadap masalah gangguan kesehatan mental.

"Jadi teman-teman, mohon lihat tanda-tanda, kalau ada orang terdekat kita ada perubahan perilaku seperti mulai menarik diri, mulai diam atau kadang senyum-senyum sendiri atau mulai memunculkan pikiran yang aneh-aneh tolong segera dibawa ke psikiater," kata dr Vivi.

Artikel Menarik Lainnya:

Topik Menarik