Sosok Rara Istiati Wulandari, Pawang Hujan MotoGP Mandalika, Anak Indigo Penganut Kejawen
Nama Rara Istiati Wulandari kini tengah ramai dibicarakan publik setelah beraksi mengendalikan hujan saat ajang balapan MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika berlangsung, Minggu (20/3/2022).
Terlepas dari pro kontra terhadap aksinya, sosok Rara kini membuat banyak kalangan penasaran.
Betapa tidak, seorang pawang hujan yang kerap dianggap klenik justru mendapatkan akses istimewa dari penyelenggara MotoGP dan pemerintah Indonesia untuk beraksi.
Berikut sosok Rara Istiati Wulandari, yang oleh pihak MotoGP dianggap berhasil mengendalikan hujan.
Berdarah Ningrat Jawa
Rara lahir di Jayapura, Papua, pada 22 Oktober 1983. Ia merupakan perempuan berdarah ningrat Jawa yang berasal dari Jogja-Solo.
Keluarga Rara memang dikenal sebagai orang-orang yang berilmu. Sejak kecil ia sudah diajarkan ilmu-ilmu spiritual.
Rara pertama kali menyadari bahwa dirinya punya kemampuan "luar biasa" dari almarhum ayahnya, yang dulu juga seorang pawang hujan.
Anak Indigo Penganut Kejawen
Rara merupakan seorang anak indigo. Ia bisa melihat sesuatu yang tak bisa dilihat oleh orang-orang pada umumnya. Rara merupakan penganut Kejawen, kepercayaan lama Suku Jawa.
Tahun 1996, saat usianya masih 3 tahun, Rara "melihat" bahwa ayahnya akan meninggal dunia saat dirinya berusia 5 tahun. Apa yang Rara lihat ternyata memang benar-benar terjadi. Sang ayah meninggal pada tahun 1998.
Dari situ, Rara pun mulai mengenal kemampuan dirinya yang mampu meramalkan banyak hal, termasuk nasib dirinya jika hidup di Jogja. Menurut "penglihatannya", dirinya akan hidup susah bila hidup di Jogja.
Mengendalikan Hujan Sejak 9 Tahun
Rara mulai menjadi pawang hujan sejak umur 9 tahun. Kala itu, ia memperoleh uang jajan dengan mengendalikan hujan di acara-acara pergelaran wayang.
Kemampuannya itu ia asah dengan belajar mencium bau awan hingga berbicara dengan makhluk gaib. Ia bahkan bisa mengendalikan hujan dari jarak jauh jika ia sudah mengenali medan yang hendak dipawangi.
Tinggal di Bali
Kini, Rara tinggal di Bali, tepatnya di Jalan Ciung Wanara I Nomor 7, Denpasar.
Keinginan Rara tinggal di Bali sebenarnya sudah sejak kecil, namun saat itu ia tidak dibolehkan oleh orang tuanya.
Barulah saat ia dewasa, tepatnya selepas ia bercerai dengan suaminya pada tahun 2014, Rara akhirnya bisa ke Bali setelah bertemu dengan Cok Rat, seorang guru spriritual di Bali yang cukup disegani. Ia akhirnya datang ke Bali pada Maret 2015.
Bisa Membaca Tarot
Selain bisa bertindak sebagai pawang hujan, Rara juga mengaku bisa meramal, salah satunya dengan tarot.
Rezeki Rara pun mengalir deras berkat kemampuannya itu dan tinggal di Bali.
Ia kemudian mulai diperkenalkan oleh Cok Rat dengan sejumlah pejabat dan artis.
Selain ajang MotoGP di Sirkuit Mandalika kemarin, Rara juga pernah menjadi pawang hujan di sejumlah event besar, antara lain saat pertandingan Piala AFC U-19 antara Indonesia melawan Jepang, penutupan Asian Games 1 September 2018, hingga sejumlah pernikahan anak pejabat.
Artikel Menarik Lainnya:
Netizen Samakan Wajah Rara si Pawang Hujan MotoGP Mandalika dengan Puan, Memang Mirip?
Kata Darius Soal Rara Si Pawang Hujan Mandalika: Percaya Gak Percaya, tapi Kejadian
Pawang Hujan Hadir di Mandalika, Benarkah Manusia Bisa Mengendalikan Cuaca?








