Iktikaf: Rukun, Syarat, Hukum, dan Ketentuan Lainnya
Di bulan Ramadhan, umat muslim dianjurkan untuk melakukan ibadah sunah yang akan menambah pahala. Salah satu amalan ibadah tersebut adalah iktikaf.
Iktikaf adalah kegiatan berdiam diri di dalam masjid pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan yang bertujuan untuk muhasabah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dalam hadisriwayat Ibnu Umar, Anas, dan Aisyah radhiyallahu \'anha:
"Nabi shallallahu alaihi wa sallam biasa beriktikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan sejak beliau tiba di Madinah sampai beliau wafat."
Nah, bagi kamu yang ingin menjalani ibadah iktikaf, ada baiknya mengetahui syarat, rukun, hukum, dan ketentuan lainnyaagar kamu bisa menjalankan iktikaf dengan hikmat.
1. Keutamaan Iktikaf
Menjalani ibadah iktikaf akan membawa seorang umat kepada keberkahan dan kebersihan jiwa. Hal ini karena ibadah iktikaf dilaksanakan dengan berbagai keutamaan, diantaranya:
2. Syarat Iktikaf
Sebelum melaksanakan iktikaf, ada beberapasyarat iktikafyang harus kamu penuhi, yakni sebagai berikut:
3. Rukun Iktikaf
Setelah mengetahui syaratnya, kamu juga perlu memahami empat rukun iktikaf sebelum melaksanakan iktikaf:
4. Hukum Menjalani Iktikaf
Pada dasarnya, hukum iktikafadalah sunnah. Namun, jika seseorang menazarkan iktikaf, ibadah tersebut menjadi wajib adanya.
Iktikaf juga bisa menjadi haram apabila dilakukan oleh seorang wanita/istri tanpa izin suaminya.
Adapun hukum iktikaf menjadi makruh jika dilakukan oleh seseorang yang berperilaku atau berdandan yang mengundang perhatian orang lain sehingga bisa mengundang fitnah walaupun telah disertai izin.
5. Hal yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan oleh Mutakif saat Iktikaf
Seorang mutakifatau orang yang melaksanakan iktikaf di masjid, boleh melakukan beberapa hal ini saat iktikaf:
Di sisi lain,amalanibadah sunnahiktikaf di masjiddapat dikatakan tidak sahjika seorang mutakif melakukan perkara berikut ini: