Apa Arti Ramadan dalam Islam dan Bagaimana Asal-Usul Namanya?
Dalam kalender hijriah, Ramadan adalah bulan kesembilan yang selalu diperingati umat Muslim dengan menjalankan ibadah puasa.
Pada umumnya, bulan Ramadan akan berlangsung selama 29 atau 30 hari, disesuaikan dengan hasil pengamatan hilal.
Selama berpuasa di bulan Ramadan, umat Muslim dilarang makan dan minum serta menghindari perbuatan dosa.
Sebaliknya, di bulan Ramadan umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak amalan untuk menyempurnakan pahala puasa.
Lantas, sebenarnya apa itu Ramadan? Bagaimana asal-usul nama Ramadan? Berikut Indozone bagikan arti Ramadan dan makna filosofinya.
Apa Arti Ramadan?
Secara etimologi, Ramadan berasal dari kata ramida atau arramad dalam bahasa Arab, yang artinya \'panas yang menghanguskan\' (kekeringan).
Hal ini bertepatan dengan bulan Ramadan yang selalu jatuh pada musim panas, sehingga cuaca akan terasa menyengat dan suhu udara pun meningkat.
Namun, sensasi terbakar di bulan Ramadan umumnya muncul karena seseorang yang kehausan saat berpuasa akan merasa tenggorokannya memanas.
Sebenarnya, arti Ramadan merujuk pada istilah terbakarnya atau terhapusnya dosa-dosa manusia karena amal salih dan perbuatan baik di bulan Ramadan.
Itulah sebabnya, bulan Ramadan senantiasa dinantikan oleh umat Muslim untuk membersihkan diri agar kembali suci di hari yang fitri.
Pengertian Ramadan ini sejalan dengan Tafsir Al-Qurthubi yang mendefinisikan Ramadan sebagai gugurnya dosa-dosa.
"Dinamakan bulan Ramadan karena ia mengugurkan/membakar dosa-dosa dengan amal salih." (Tafsir Al-Qurthubi)
Bulan Ramadan memiliki nama lain yang dapat menjelaskan makna Ramadan yang sesungguhnya, antara lain:
Sejarah Ramadan
Sejarah Ramadan berkaitan dengan peristiwa hijrah Nabi Muhammad bersama umat Muslim dari Makkah menuju Madinah.
Hijrah tersebut dilakukan untuk menyelamatkan diri dari serangan kaum Quraisy yang menentang ajaran agama Islam untuk beriman kepada Allah SWT.
Sinopsis Terbelenggu Rindu Eps 437: Marcel Diyakini Pelaku Penembakan Ratna, Biru Cari Barang Bukti
Selang 16-17 bulan setelah hijrah, Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk memindahkan arah kiblat dari Masjidil Aqsa ke Masjidil Haram.
Hal ini karena selama di Madinah, Rasulullah SAW dan umat Muslim kesulitan menghadap kiblat ke arah Masjid Al-Aqsa yang berada di Yerusalem.
Hingga akhirnya, diturunkanlah surat Al-Baqarah ayat 144 yang menuntun umat Muslim menjadikan Masjidil Haram (yang di dalamnya terdapat Ka\'bah) sebagai arah kiblat.
Setelah 18 bulan pasca hijrah, Allah SWT kembali menurunkan surat Al-Baqarah ayat 183 berisi perintah untuk berpuasa di bulan Ramadan.
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (Q.S Al-Baqarah ayat 183)
Sejak saat itulah, Nabi Muhammad SAW mulai melaksanakan ibadah puasa Ramadhan setiap tahunnya, yang diikuti oleh para pengikutnya.
Hingga akhirnya kini umat Muslim di seluruh dunia wajib menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan, sesuai dengan perintah Allah SWT dan sebagaimana yang telah dilakukan Rasulullah SAW.
Keistimewaan Bulan Ramadan
Allah SWT memberikan banyak keistimewaan dan keutamaan bagi umat Muslim melalui bulan Ramadan.
Hal ini karena banyaknya peristiwa penting yang terjadi selama bulan Ramadan tiba. Beberapa keistimewaan bulan Ramadan yaitu sebagai berikut:
1. Bulan diturunkannya Alquran
Bulan Ramadan menjadi bulan yang mulia karena disebut Syahrul Quran atau bulan Alquran, maka dari itu umat Muslim disarankan untuk membaca Alquran.
"Bulan Ramadan adalah (bulan) yang didalamnya diturunkan Al-Quran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan petunjuk tersebut dan pembeda (antara yang benar dan yang batil)." (QS. Al-Baqarah: 185)
2. Terdapat malam Lailatul Qadar
Pada bulan Ramadan terdapat malam seribu bulan, yaitu malam Lailatul Qadar yang jatuh pada hari ganjil di sepuluh malam terakhir bulan Ramadan.
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada Lailatul Qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan." (QS. Al-Qadr: 1-3)
3. Pahala berlipat ganda
Allah SWT menjanjikan pahala yang berlipat ganda bagi umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan.
"Barangsiapa yang berpuasa (pada bulan Ramadan) kemudian diikuti puasa enam hari pada bulan Syawal, maka hal itu sama seperti puasa setahun." (HR. Muslim)
4. Bulan penuh ampunan
Bulan Ramadan dikenal sebagai bulan penuh ampunan, karena segala dosa dan kesalahan umat Muslim akan diampuni di bulan ini.
"Barang siapa yang berpuasa Ramadan karena keimanan dan mengharapkan pahala (dari Allah SWT), maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)
5. Waktu mustajab untuk berdoa
"Tiga orang yang doanya tidak ditolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang terzalimi." (HR. Tirmidzi)
Adapun waktu yang dianjurkan untuk berdoa di bulan Ramadan, yaitu saat sahur, saat sedang berpuasa, dan ketika berbuka puasa.
6. Pintu surga dibuka dan pintu neraka ditutup
"Ketika masuk bulan Ramadan, maka setan-setan akan dibelenggu, pintu-pintu surga dibuka, dan pintu-pintu neraka ditutup." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hal inilah yang membuat umat Muslim dapat melaksanakan ibadah puasa dan amal baik selama bulan Ramadan, agar memperoleh ganjaran surga di akhirat.
7. Setan-setan dibelenggu
Berbeda dengan bulan-bulan lainnya, di bulan Ramadan umat Muslim lebih mudah menjauhi perbuatan tercela dan tindakan maksiat.
Sebab, setan-setan yang bertugas untuk menggoda manusia telah dibelenggu agar umat Muslim bisa fokus beribadah dan melakukan banyak kebaikan.
Itulah penjelasan mengenai apa arti Ramadan bagi umat Muslim, lengkap dengan sejarah dan keistimewaan Ramadan. Semoga bermanfaat, ya!










