Cuma Karena Perang Telanjang, Romawi Sebut Suku Celtic Dianggap Bangsa yang Tidak Beradab!
Suku Celtic adalah suatu kerajaan atau kekaisaran sebagaimana hidup berdampingan dengan bangsa Romawi kuno. Suku ini diperkirakan hidup sangat meluas yakni melampaui Kerajaan Inggris dengan wilayah terbentang dari Spanyol hingga Laut Hitam.
Secara geografis, suku Celtic adalah kelompok terbesar yang pernah menghuni Eropa. Namun, suku Celtic ini dianggap sebagai bangsa yang tidak beradab oleh bangsa Romawi kuno.
Dikutip Nationalgeographic , hal tersebut bermula dari bangsa Yunani yang menyebut para suku Celtic dengan sebutan Keltoi, dimana artinya sebagai orang biadab yang suka minuman keras dan suka berkelahi.
Bangsa Celtic kebanyakan terdiri dari orang-orang yang buta huruf yang menimbulkan spekulasi, mengapa bangsa tersebut tidak memiliki sejarah untuk dikulik.
Dalam beragama misalnya, suku Celtic membutuhkan pengorbanan hewan dan manusia untuk dewa-dewa mereka. Pengetahuan esoterid terpada pada pendeta Celtic, Druid, yang menyebarkan ajarannya secara lisan dari generasi ke generasi.
Tak berhenti sampai di sana, kebiasaan suku Celtic juga rela menjadi tentara bayaran dengan para prajuritnya yang sering bertempur dengan tubuh telanjang.
Hingga akhirnya, bangsa Romawi pun ikut-ikutan memberi julukan kepada suku Celtic sebagai Galli atau Gallia yang berarti bangsa tak beradab dan barbar. Mengetahui hal tersebut pada tahun 387 SM, seorang panglima perang Celtic yang tak kenal takut, Brennus menyegel resputasi suku Celtic sebagai bangsa barbar.
Suku Celtic pun melakukan serangan terhadap Romawi dengan kejam dan mampu mendorong mundur tentara Romawi untuk kembali ke pangkuan kaisar mereka.
Berjaya beberapa tahun, namun saat dipimpin oleh Kaisar Julius, Romawi kembali menyerang suku Celtic dan mengalahkan pasukan barbar tersebut dengan memenangkan wilayah Semenanjung Iberia (Portugal dan Spanyol).
