Ilmuwan Ungkap Sebenarnya Tidak Pernah Ada 'Black Hole' yang Dekat dari Bumi

Ilmuwan Ungkap Sebenarnya Tidak Pernah Ada 'Black Hole' yang Dekat dari Bumi

Gaya Hidup | indozone.id | Jum'at, 4 Maret 2022 - 14:34
share

Pada 2020 lalu, para astronom mengidentifikasi bahwa ada terdapat black hole atau lubang hitam yang dekat dari Bumi, jaraknya hanya 1.000 tahun cahaya atau kurang dari satu persen dari lebar Bima Sakti.

Namun sayangnya, dalam penelitian terbaru para astronom mengatakan bahwa sebenarnya tidak ada lubang hitam yang terdekat dari Bumi, bahkan tidak ada pernah sekalipun. Penelitian terdahulu yang dilakukan pada 2020 lalu itu mungkin keliru.

Dilansir Live Science , dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal Astronomy & Astrophysics pada 2 Maret 2022, peneliti melakukan peninjauan ulang kembali terhadap sistem bintang bernama HR 6819 dengan menggunakan teleskop besar milik European Southern Observatory (ESO).

Dari peninjauan ulang itu, apa yang tampak pada 2020 lalu, sistem tiga objek besar, bintang besar yang mengorbit lubang hitam setiap 40 hari, dengan bintang kedua yang mengorbit lebih jauh sebenarnya tidak mengandung lubang hitam sama sekali, bahkan tidak ada pernah ada.

Alih-alih lubang hitam, HR 6819 yang tampak saat ini justru seperti sistem dua bintang yang mengorbit satu sama lain dengan sangat dekat dan sangat rumit.

"Penafsiran terbaik kami sejauh ini adalah bahwa kami menangkap sistem biner ini sesaat setelah salah satu bintang menyedot atmosfer dari bintang pendampingnya," kata salah satu rekan peneliti, Julia Bodensteiner, ESO Fellow di Munich, Jerman.

"Ini adalah fenomena umum dalam sistem biner dekat, kadang-kadang disebut sebagai vampir bintang," lanjut dia.

Akibatnya, satu bintang kehilangan sebagian besar massanya ke bintang lain pada saat diamati para astronom pada tahun 2020 lalu yang membuatnya tampak seolah-olah kedua bintang itu mengorbit satu sama lain sangat berjauhan, padahal sebenarnya satu bintang berukuran lebih besar dari lainnya,

Perpindahan massa bintang vampir ini juga akan membuat bintang penerima berputar lebih cepat, semakin memperkuat ilusi bahwa ia lebih dekat ke Bumi daripada bintang pendampingnya yang lebih kecil. Jadi bukan lubang hitam seperti yang diperkirakan.

Bodensteiner dan rekan-rekannya awalnya mengusulkan hipotesis bintang vampir ini dalam makalah bulan Juni 2020 di Astronomy & Astrophysics, satu bulan setelah publikasi makalah yang mengklaim bahwa HR 6819 berisi lubang hitam terdekat dengan Bumi.

Dalam makalah baru itu, Bodensteiner dan penulis studi HR 6819 bergabung untuk mencari tahu. Sebab salah satu dari mereka memiliki teori yang lebih baik tentang perilaku sistem bintang yang aneh.

Menggunakan beberapa instrumen definisi tinggi Teleskop Sangat Besar, para peneliti menemukan bahwa dua bintang di HR 6819 sebenarnya mengorbit satu sama lain hanya pada sepertiga jarak antara Bumi dan matahari, yang berarti salah satunya jauh lebih besar dan lebih cepat.

Jadi, lubang hitam yang diperkirakan dekat dari Bumi mungkin baru saja mundur beberapa ribu tahun cahaya. Namun HR 6819 tetap menjadi target studi yang menarik karena alasan lain. .

"Menangkap fase pasca-[vampirisme] seperti itu sangat sulit karena sangat singkat," kata Abigail Frost, seorang peneliti postdoctoral di KU Leuven di Belgia.

"Ini membuat temuan kami untuk HR 6819 sangat menarik, karena menyajikan kandidat yang sempurna untuk mempelajari bagaimana vampir ini memengaruhi evolusi bintang masif," lanjut dia.

Sementara itu, pencarian lubang hitam yang terdekat dari Bumi akan terus dilakukan. Menurut penulis penelitian, ada puluhan juta hingga ratusan juta lubang hitam yang bersembunyi di Bima Sakti saja.

Artikel Menarik Lainnya:

Topik Menarik