Mengenal Festival Bau Nyale, Tradisi di Balik Kisah Pengorbanan Cinta Putri Mandalika

Mengenal Festival Bau Nyale, Tradisi di Balik Kisah Pengorbanan Cinta Putri Mandalika

Gaya Hidup | okezone | Senin, 21 Februari 2022 - 14:41
share

MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menghadiri seremonial Pesona Festival Bau Nyale 2022 di Novotel Lombok , Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Minggu 20 Februari.

Festival Bau Nyale yang termasuk ke dalam rangkaian acara Kharisma Event Nusantara (KEN) merupakan tradisi turun temurun dari masyarakat dari Suku Sasak. Antusiasme masyarakat sangat besar dan menyambut dengan meriah, lantaran festival tahunan ini sempat ditiadakan semenjak pandemi COVID-19 melanda.

Oleh sebab itu, Sandiaga berharap perhelatan Festival Bau Nyale dengan tema Spirit of Mandalika dapat menjadi momentum kebangkitan dan kepulihan ekonomi masyarakat NTB.

"Festival Bau Nyale 2022 dengan tema Spirit of Mandalika ini kita harapkan juga sebagai momentum persiapan kita menghadapi MotoGP sebagai pra-event," kata Sandiaga.

Festival Bau Nyale memiliki legenda yang sangat menarik. Dikisahkan ada seorang putri dari seorang raja ternama di Lombok yang bernama Mandalika. Putri Mandalika ini memiliki paras yang cantik dan perilaku yang terpuji, tak ayal jika banyak raja muda yang terpikat dengan kecantikan dan keanggunannya.

Tapi, Putri Mandalika tidak ingin ada pertumpahan darah dan ingin menjaga kerukunan masyarakat, maka dari itu ia tidak memilih siapapun dan menenggelamkan diri di tengah samudera.

Setelah kepergian sang Putri, muncul cacing warna-warni dengan jumlah yang cukup banyak di pantai tempat Putri Mandalika hilang, cacing itu kemudian disebut nyale. Sementara bau berasal dari bahasa Sasak yang berarti menangkap.

Topik Menarik