Sejarah Perayaan Cap Go Meh dan Tradisi Uniknya di Indonesia

Sejarah Perayaan Cap Go Meh dan Tradisi Uniknya di Indonesia

Gaya Hidup | indozone.id | Selasa, 15 Februari 2022 - 19:42
share

Cap Go Meh adalah perayaan masyarakat Tionghoa yang menandakan bahwa Tahun Baru Imlek sudah berakhir.

Perayaan Cap Go Meh diselenggarakan tak kalah meriah dengan perayaan Tahun Baru Imlek.

Tahun Baru Imlek 2573yang dimulai pada tanggal 1Februari 2022, menjadikan Cap Go Meh jatuh pada tanggal 15Februari 2022.

Cap Go Meh dirayakan oleh masyarakat Tionghoa di seluruh negara, termasuk Indonesia.

Perayaan Cap Go Meh bukan hanya menjadi momen penting bagi masyarakat Tionghoa, namun juga menarik perhatian para wisatawan domestik dan mancanegara.

Tak heran jika tahun lalu, festival ini diresmikan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh Kementerian Pendidikan dan Budaya.

Sejarah Cap Go Meh

cap go meh adalah
Ilustrasi atraksi barongsai saat Cap Go Meh (unsplash/@travelphotographer)

Cap Go Meh adalah istilah yang berasal dari dialek Tiociu atau Hokkien. Secara harfiah, Cap Go artinya "lima belas", sedangkan Meh berarti "malam".

Maka dari itu Cap Go Meh memiliki arti malam kelima belas". Sesuai dengan artinya, Cap Go Meh dirayakan pada hari ke-15 setelah Tahun Baru Imlek.

Perayaan Cap Go Meh telah dilaksanakan sejak abad ke-17 Masehi pada masa Dinasti Han di Tiongkok.

Namun, saat itu Cap Go Meh dirayakan secara tertutup oleh keluarga istana dan kalangan tertentu saja.

Hal tersebut dilakukan karena awalnya perayaan ini dilaksanakan untuk menghormati Dewa Thai Yai, dewa tertinggi dalam Dinasti Han.

Namun, setelah pemerintahan Dinasti Han berakhir, perayaan Cap Go Meh berubah menjadi pesta rakyat meriah.

Perayaan Cap Go Meh juga dikenal dengan sebutan Festival Yuanxiao atau Festival Shangyuan.

Semenjak saat itu, Cap Go Meh diadakan turun-temurun oleh masyarakat Tionghoa yang tersebar di seluruh penjuru dunia.

Perayaan Cap Go Meh

cap go meh
Ilustrasi festival lampion perayaan Cap Go Meh (unsplash/@elvir)

Perayaan Cap Go Meh berbeda dengan perayaan Tahun Baru Imlek.

Saat Imlek, masyarakat Tionghoa akan sembahyang ke kelenteng untuk berdoa, lalu berkumpul dan makan bersama dengan keluarga.

Sedangkan saat Cap Go Meh, masyarakat Tionghoa akan berdoa mengucap syukur dan memohon keselamatan.

Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan makan kue keranjang dan membagikannya kepada warga.

Perayaan Cap Go Meh juga dimeriahkan dengan parade serta atraksi barongsai dan liong .

Bagi masyarakat Tionghoa, barongsai dipercaya sebagai pembawa keberuntungan dan pengusir hal-hal buruk.

Sedangkan pertunjukan liong atau naga, dianggap sebagai simbol kekuasaan dan kekuatan bagi masyarakat Tionghoa.

Pada malam harinya, perayaan Cap Go Meh dilanjutkan dengan mengadakan festival lampion atau lentera.

Pemasangan lampion ini diharapkan dapat memberikan masa depan cerah setelah perayaan Cap Go Meh.

Tak hanya itu, Cap Go Meh juga diramaikan dengan pesta kembang api dan petasan.

Bagi masyarakat Tionghoa, petasan dipercaya dapat mengusir roh jahat dan mendatangkan dewa kekayaan.

Tradisi Cap Go Meh

cap go meh
Ilustrasipertunjukan liong saat Cap Go Meh (unsplash/@pbernardon)

Perayaan Cap Go Meh juga dimeriahkan dengan beragam tradisi di berbagai negara.

Di Indonesia, beberapa kota juga menyelenggarakan perayaan Cap Go Meh dengan tradisi yang cukup unik.

Di kota Singkawang, Kalimantan Barat, Cap Go Meh biasanya selalu dimeriahkan dengan atraksi tatung.

Dalam bahasa Hakka, tatung merupakan sebutan untuk orang yang dirasuki roh dewa kemudian menjadi kebal dan melakukan atraksi yang melibatkan benda-benda tajam.

Perayaan Cap Go Meh di Semarangdipusatkan di Pasar Semawis, dengan menggelar acara seperti wayang potehi, atraksi barongsai, serta dekorasi lampion yang indah.

Sedangkan di Solo, terdapat tradisi unik perpaduan budaya Jawa dan Tiongkok, yaitu Grebeg Sudiro yang digelar di kawasan Pasar Gede.

Puncak acara Grebeg Sudiro ini yakni rebutan kue khas Imlek dan makanan tradisional Jawa.

Perayaan tradisi Cap Go Meh di Bogor, Jawa Barat juga digelar secara meriah, mulai dari parade barongsai hingga penampilan kegiatan seni.

Kota Palembang pun merayakan Cap Go Meh dengan 10.000 lampion aneka warna untuk menyemarakkan suasana, juga beragam aktivitas seperti wushu dan barongsai.


Nah, itulah sejarah, tradisi, dan perayaan Cap Go Meh yang perlu kamu ketahui. Mana nih yang tradisi favorit kamu saat Cap Go Meh?

Artikel Menarik Lainnya:

Topik Menarik