Vagina Sering Merasakan Sakit Setelah Melakukan Seks? 4 Penyebab Ini Mungkin Jadi Alasannya

Vagina Sering Merasakan Sakit Setelah Melakukan Seks? 4 Penyebab Ini Mungkin Jadi Alasannya

Gaya Hidup | herstory | Selasa, 8 Februari 2022 - 12:15
share

Banyak yang beranggapan bahwa seks merupakan kegiatan yang menyenangkan. Tapi, tak jarang ada beberapa orang yang juga memiliki pengalaman berbeda ketika melakukan seks lho. Pasalnya, beberapa dari orang tersebut malah merasakan nyeri atau sakit usai berhubungan seks pada vaginanya.

Nah, kira-kira apa yang menjadi penyebabnya ya? Yuk, simak penjelasan berikut, dilansir dari berbagai sumber, Selasa (8/2/2022).

1. Vaginismus primer

Wanita dengan kondisi ini mengalami rasa sakit seumur hidup pada setiap petunjuk penetrasi vagina. Rasa sakit ini mungkin timbul saat memasukkan tampon dan penetrasi saat berhubungan seks. Para pasien mengalami rasa sakit selama upaya pertama mereka berhubungan seks dan sangat sering hubungan mereka tetap tidak terselesaikan. Ini juga disebut vaginismus seumur hidup.

Pasangan pria mereka sering merasa terbentur dinding saat mencoba memasukkan penis. Rasa sakitnya mereda segera setelah penetrasi berhenti.

2. Vaginisme sekunder

Ini adalah kondisi yang terjadi ketika penetrasi vagina sangat menyakitkan karena peristiwa tertentu. Alasan mereka bisa karena operasi ginekologi, menopause, infeksi jamur, persalinan, peristiwa traumatis atau masalah hubungan yang tiba-tiba.

Wanita yang menderita vaginismus sekunder biasanya mengalami kehidupan seks yang normal. Beberapa perempuan mengalami vaginismus setelah menopause. Hal ini terjadi ketika terjadi penurunan kadar estrogen dalam tubuh dan vagina menjadi kering dan kehilangan elastisitasnya. Pelumasan yang cukup pada vagina setelah menopause membuat hubungan seksual menjadi menyakitkan.

3. Vaginismus situasional

Vaginismus situasional, seperti namanya, terjadi dalam situasi tertentu. Dalam bentuk vaginismus ini, rasa sakit dapat terjadi saat melakukan hubungan seksual tetapi tidak saat memasukkan tampon atau mungkin hanya terjadi selama pemeriksaan panggul. Rasa sakit juga dapat terjadi saat berhubungan seks dengan satu pasangan tetapi tidak dengan orang lain.

4. Vaginismus global

Jenis vaginismus ini dapat dipicu oleh objek apa pun dalam semua situasi, misalnya pemeriksaan panggul, pemasangan tampon, dan hubungan seksual.

Gerakan otot dasar panggul yang berlebihan dapat menyebabkan vaginismus. Dapat juga disebabkan oleh pemicu di dalam tubuh berpotensi infeksi. Pemeriksaan ginekologi traumatis. Pelecehan seksual atau episode seks yang menyakitkan. Keyakinan bahwa seks itu memalukan dan tidak menyenangkan.

Beberapa penyebab yang lebih umum dari vaginismus (otot dasar panggul yang kencang) termasuk kecemasan, stres, dan nyeri punggung. Namun, pola menahan yang tidak normal dengan urin atau napas, pengalaman melahirkan yang traumatis, cedera pada pinggul, sendi atau menopause juga dapat berdampak.

Itulah beberapa alasan mengapa terdapat beberapa orang yang justru merasa sakit setelah berhubungan seks.

Topik Menarik