Eits Jangan Langsung Percaya! Ini Lho Mitos Produk Olahan Susu yang Masih Beredar, Yuk Cek Faktanya!

Eits Jangan Langsung Percaya! Ini Lho Mitos Produk Olahan Susu yang Masih Beredar, Yuk Cek Faktanya!

Gaya Hidup | herstory | Senin, 7 Februari 2022 - 12:15
share

Susu dan produk olahan lainnya tak hanya digemari oleh kalangan anak muda saja. Orangtua dan lansia pun sangat suka mengkonsumsinya. Tak hanya itu, produk olahan seperti keju, yoghurt, dan lain-lain juga banyak digandrungi karena memiliki berbagai macam kandungan gizi dan nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan.

Susu dan turunannya tak hanya kaya akan kalsium, tapi juga kaya akan berbagai kandungan baik seperti protein, Vitamin A, B1, B2, fosfor, dan mineral lainnya. dr. Christin Santun Sriati Lumbantobing, M.Gizi, SpGK, seorang dokter spesialis gizi klinik, mengatakan bahwa produk susu juga dapat mendukung kesehatan sehari-hari serta kesehatan jantung dan syaraf.

"Tapi sama halnya makanan lain, jangan lupa untuk mengonsumsi susu setiap hari dalam jumlah yang sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan," kata dr. Christin.

Meski memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, sayangnya masih banyak sejumlah mitos terkait dengan pengonsumsian dan pengolahan susu dan produk olahannya.

Berikut adalah sejumlah mitos dan fakta seputar susu dan produk olahan susu, mengutip siaran resmi Greenfields.

1. Mitos: Susu dan produk olahannya, seperti yogurt, tak dapat dikonsumsi bersamaan.

Fakta: Mengonsumsi berbagai produk susu secara bersamaan sebenarnya tak apa-apa. Bagi para penggemar produk susu, kamu tetap bisa menikmati susu bersama keju, atau susu bersama yogurt.

Tetapi, pastikan kamu mengonsumsinya dalam jumlah yang wajar, ya. Misalnya, jika kamu biasa mengonsumsi susu sebanyak 250 ml, coba untuk kurangi takarannya menjadi 150 ml jika ingin mengonsumsinya bersama yogurt atau keju.

2. Mitos: Minum susu di malam hari membuat gemuk

Fakta: Salah satu faktor yang bisa menambah berat badan adalah mengonsumsi makanan atau minuman yang melewati batas konsumsi kalori harian. Selama kamu tak melewati batas kalori harian, minum susu di malam hari tak akan berpengaruh pada berat badan.

Yang perlu diperhatikan adalah jarak antara waktu minum susu dan tidur di malam hari. Pastikan kamu memberi waktu yang cukup untuk badan mencerna susu sebelum tidur, ya.

3. Mitos: Minum susu di malam hari bisa menambah tinggi badan.

Fakta: Secara ilmiah, susu kaya akan protein dan mengandung asam amino tinggi, yang penting untuk pertumbuhan. Dan di malam hari, ada beberapa asam amino yang bekerja lebih optimal saat beristirahat. Saat tidur, kamu berada dalam kondisi puasa dan tubuh kekurangan energi.

Dalam kondisi ini, tubuh akan mengambil energi cadangan, salah satunya dari otot. Dengan minum susu sebelum tidur, kamu menabung asupan energi yang nantinya akan digunakan oleh tubuh saat tertidur.

4. Mitos: Orang yang memiliki intoleransi laktosa sama sekali tak bisa mengkonsumsi susu.

Fakta: Ada beberapa orang yang memiliki intoleransi terhadap laktosa yang dikandung susu, yang menyebabkan tubuhnya memberi reaksi yang kurang baik saat mereka mengonsumsi susu, misalnya mual, diare, atau gatal-gatal.

Terdapat perbedaan antara alergi dan intoleransi susu. Orang yang memiliki alergi susu sama sekali tak bisa mengonsumsi susu, namun mereka dengan intoleransi susu tetap bisa mengkonsumsi susu dalam jumlah yang terbatas.

Orang dengan intoleransi laktosa dapat mengonsumsi sekitar 150-200 ml susu per hari agar tubuh tak memberikan reaksi. Namun jika kamu ragu, dianjurkan untuk konsultasi dengan dokter gizi untuk memastikan apakah kamu memiliki alergi atau intoleransi susu.

5. Mitos: Tak ada perbedaan dalam cara penyimpanan susu segar dan susu UHT.

Fakta: Terdapat beberapa macam susu seperti susu sapi segar dan susu UHT, dan cara menyimpannya pun berbeda-beda, lho. Dan ini harus sangat kamu perhatikan. Kalau tak disimpan dengan benar, kandungan nutrisi pada susu bisa hilang.

Rekomendasi penyimpanan yang tepat untuk susu segar yang telah dikemas adalah disimpan pada suhu 0-4 derajat Celsius. Susu dengan kemasan yang telah dibuka dapat bertahan selama kurang lebih 4 hari di dalam lemari es dan kurang lebih 4 jam pada suhu ruangan.

Susu UHT sekali minum, dapat disimpan dalam suhu ruangan dan dapat bertahan hingga 9 bulan. Susu UHT 1 liter sebaiknya langsung disimpan di dalam lemari es setelah dibuka.

6. Mitos: Susu full cream adalah pilihan terbaik untuk lansia.

Fakta: Dua masalah utama pada lansia adalah tak mau makan dan makan terlalu banyak. Seiring dengan berjalannya waktu, biasanya nafsu makan akan berkurang.

Bagi lansia yang cenderung tak mau makan, dapat diberikan susu full cream dengan jumlah kalori yang lebih tinggi dan lebih padat akan nutrisi. Untuk lansia yang biasa banyak makan dan memiliki masalah seperti diabetes, berikan produk dairy yang rendah gula dan rendah lemak ataupun tanpa lemak. Sesuaikan produk dairy untuk lansia dengan kebutuhan mereka.

7. Mitos: Saat dimasak, kandungan gizi pada susu akan hilang.

Fakta: Produk susu mengandung protein, vitamin, dan mineral yang rentan mengalami kerusakan saat dimasak. Jadi, saat kamu memasak menggunakan bahan produk olahan susu, sebaiknya tak terlalu lama atau hingga mengeluarkan asap (mencapai smoking point) yang artinya suhu sudah terlalu panas. Saat itu, kandungan nutrisi di dalam susu sudah mulai terganggu.

Selain mengganggu nutrisi, pemanasan dengan suhu yang terlalu tinggi atau terlalu panas juga dapat mengubah tekstur susu menjadi pecah atau bahkan menggumpal.

Topik Menarik