Kasus Covid-19 Kota Malang Tinggi, Destinasi Wisata Tetap Buka

Kasus Covid-19 Kota Malang Tinggi, Destinasi Wisata Tetap Buka

Gaya Hidup | jatimtimes.com | Jum'at, 4 Februari 2022 - 11:13
share

JATIMTIMES - Meski kasus Covid-19 di Kota Malang mengalami lonjakan tinggi, aktivitas di tempat wisata tidak dilakukan penutupan. Hingga kemarin (Kamis, 3/2/2022) tercatat ada penambahan sebanyak 162 kasus Covid-19 baru. Kini, jumlah kasus aktif di Kota Malang mencapai 109 pasien. Karena itu, setiap pengelola destinasi wisata diminta memperkuat protokol kesehatan (prokes).

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni mengatakan, pemberlakuan tetap dibukanya destinasi wisata ini mengacu pada status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masayarakat (PPKM) Level 2 di Kota Malang.

Karena itu, area kampung-kampung tematik khususnya sebagai destinasi wisata di Kota Malang tetap diperbolehkan beroperasional. Namun, dengan pengetatan prokes dan implementasi PeduliLindungi.

"Kita menyesuaikan dengan PPKM Level 2. Destinasi kan diperbolehkan buka dengan kapasitas maksimal 50 persen. Tentunya juga prokes dan aplikasi PeduliLindungi," ujarnya, Jumat (4/2/2022).

Menurutnya, semua destinasi wisata di Kota Malang khususnya di kampung-kampung tematik juga telah dibekali perlengkapan penunjang. Sehingga, setiap pengunjung yang masuk memang diwajibkan melakukan scan barcode PeduliLindungi.

"Yang kita fokuskan kalau di Kota Malang ini di kampung-kampung tematik, ini semua sudah kita lengkapi. Apalagi varian Omicron ini sudah menyebar, jadi memang harus benar-benar dipantau melalui aplikasi PeduliLindungi, yang tidak berkategori hijau tidak boleh masuk," tegasnya.

Berkaitan dengan sistem pengawasan di area destinasi wisata, dijelaskannya, menjadi tanggung jawab dari masing-masing pengelola. Sehingga, pengelola dibabaskan jika menghendaki untuk menunda kedatangan pengunjung sebagai upaya antisipasi awal.

"Memang kalau untuk destinasi yang kampung-kampung tematik kita serahkan kepada pengelola. Jadi, mereka sudah memahami seperti apa. Daripada mengorbankan warga, lebih baik ditunda dulu untuk menerima kunjungan wisatawan di Kota Malang khususnya," jelasnya.

Sementara, berkaitan dengan kegiatan event di sepanjang koridor Kayutangan Heritage, dikatakan perempuan yang akrab disapa Dayu ini, dihentikan sementara waktu. Hal ini dilakukan guna mengurangi risiko kerumunan yang berpotensi menyebarkan Covid-19.

"Melihat sebaran Omicron yang begitu cepat, kami mengambil langkah untuk menghentikan sementara kegiatan event di sana. Tim Satgas Covid-19 kan juga mengambil langkah cepat menutup kawasan kayutangan di malam hari, dan event kita juga biasanya mulainya habis maghrib," pungkasnya.

Topik Menarik