Viral Ceramah Oki Setiana Dewi Dianggap Normalisasikan Tindakan KDRT, Ketua PBNU Meradang: Tidak Sepantasnya
Baru-baru ini Oki Setiana Dewi menjadi perbincangan hangat. Pasalnya ceramahnya yang membahas soal KDRT menuai kontroversi lantaran dianggap menormalisasikan tindakan kekerasan.Ketua Tanfidziyah PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) Alissa Qotrunnada Wahid turut menanggapi soal ceramah yang ramai diperbincangkan tersebut. Ia mengaku sangat menyayangkan pernyataan Oki.
Menurut Alissa tindakan kekerasan ketika suami bersikap semena-mena dan bertindak kasar kepada istri itu tidak sepantasnya untuk ditutup-tutupi. Ia mengerti maksud pembahasan ceramah Oki yang meminta untuk tak mengumbar aib suami, namun pemilihan contoh tersebut justru dinilai salah dan malah menimbulkan perdebatan.
"Saya menyayangkan pemilihan contoh itu, karena sependek yang saya tahu Mbak Oki itu kan sedang membahas tentang bagaimana sebagai perempuan kita itu jangan mudah mengumbar aib keluarga termasuk aib suami, kan begitu message-nya," tutur Alissa.
Alissa sangat menyayangkan pemilihan contoh kasus yang salah dipilih oleh Oki dalam pembahasan ceramahnya itu. Pasalnya Oki membuat tindakan kekerasan yang dilakukan suami seolah menjadi aib yang harus ditutupi.
"Tetapi karena pemilihan kasusnya salah itu, jadi perspektif dasarnya Mbak Oki jadi muncul bahwa KDRT, pemukulan yang dilakukan oleh laki-laki kepada istri itu aib, padahalnya yang aib itu memukulnya, bukan menceritakannya," tuturnya, dikutip melalui PMJ News, Jumat, (4/2/2022).
Alissa mengungkapkan bahwa dalam islam wanita sangat dijunjung tinggi. Tak hanya itu, islam juga mengajarkan suami agar memperlakukan istrinya dengan baik. Ia pun menegaskan jika kekerasan suami kepada istri tidak pantas ditutupi.
"Laki-laki memukul perempuan itu aib, nggak boleh, dosa. Dalam Al-Qur\'an itu sudah diperintahkan untuk memperlakukan istri, suami itu memperlakukan istri dengan baik, perintahnya begitu \'perlakukanlah istrimu dengan ma\'ruf, dengan layak\'," ucap Alissa.
"Jadi kalau kekerasan tidak sepantasnya kemudian itu ditutup-tutupi hanya untuk menjaga harga diri suami," lanjutnya.
Ia juga menjelaskan bahwa berpura-pura tidak terjadi kekerasan dalam rumah tangga justru tak membuat sang suami berubah. Alissa kemudian menjelaskan fakta dari sisi psikologi.
"Yang kedua memang menyampaikan pesan bahwa berpura-pura tidak ada kekerasan itu akan membuat laki-laki jatuh sayang dan berubah.
"Saya mengkonsul pasangan suami istri, tidak ada laki-laki yang kemudian merubah menjadi berhenti memukul karena istrinya menutupi dan menerima dipukul, itu tidak," ujar ketua PBNU.










