Teks Khutbah Jumat Bulan Rajab, Amalan, Keistimewaan dan Peristiwa Penting

Teks Khutbah Jumat Bulan Rajab, Amalan, Keistimewaan dan Peristiwa Penting

Gaya Hidup | inewsid | Jum'at, 4 Februari 2022 - 06:00
share

JAKARTA, iNews.id -Banyak amalan dan keistimewaan di Bulan Rajab yang bisa dilakukan umat Islam. Di bulan Rajab, juga banyak terjadi peristiwa penting.

Bulan Rajab yang merupakan satu dari empat bulan mulia dalam Islam segera menjelang. Tahun ini, Bulan Rajab jatuh pada Kamis (2/2/2022). Memasuki bulan haram ini, umat Islam dianjurkan melakukan berbagai amalan ibadah seperti menjalankan puasa sunah, sholat malam, banyak membaca istighfar dan doa, serta sholawat.

Berikut teks khutbah Jumat Bulan Rajab, Amalan, Keistimewaan dan Peristiwa Penting dikutip iNews.id dari laman dakwahnu.

. . . . : (: )

Maasyiral muslimin rahimakumullah,

Mengawali khutbah yang singkat ini, khatib berwasiat untuk senantiasa berusaha meningkatkan ketakwaan dan keimanan kita kepada Allah subhanahu wa taala dengan menjalankan semua kewajiban dan menjauhkan diri dari segala yang dilarang dan diharamkan.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Bulan Rajab merupakan satu dari empat al Asyhur al Hurum, yakni bulan-bulan haram, bulan-bulan yang suci dan mulia, yaitu Dzulqadah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab. Allah subhanahu wa taala berfirman:

(: ).

Maknanya: Sesungguhnya bilangan bulan menurut Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram (Q.S. at-Taubah: 36). Allah menyebut empat bulan tersebut sebagai bulan-bulan haram karena pada awalnya peperangan di dalamnya diharamkan.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Abu Nuaim dan Ibnussunni meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam setiap kali memasuki bulan Rajab, beliau membaca doa:

Ya Allah, anugerahkanlah keberkahan kepada kami di bulan Rajab dan Syaban, dan sampaikanlah umur kami pada bulan Ramadlan.

Maasyiral Muslimin rahimakumullah,

Di antara keutamaan bulan Rajab bahwa malam satu Rajab adalah salah satu malam yang mustajab bagi doa sebagaimana hal itu ditegaskan oleh Imam Syafii dalam kitab al-Umm:

: :

Maknanya: Telah sampai berita pada kami bahwa dulu pernah dikatakan: Sesunguhnya doa dikabulkan pada lima malam: malam Jumat, malam hari raya Idul Adlha, malam hari raya Idul Fithri, malam pertama bulan Rajab dan malam nishfu Syaban.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Pada bulan Rajab ini, Muslim dianjurkan untuk memperbanyak amal-amal kebaikan dan ketaatan. Salah satunya adalah memperbanyak puasa. Muslim disunnahkan untuk memperbanyak puasa di bulan Rajab seperti halnya disunnahkan untuk memperbanyak puasa di tiga bulan haram yang lain, Dzulqadah, Dzulhijjah dan Muharram.

Memang tidak ada hadits shahih yang secara khusus menyatakan kesunnahan puasa Rajab. Namun di sisi lain juga tidak ada larangan secara khusus untuk berpuasa pada bulan Rajab. Para ulama mengatakan bahwa dalil-dalil umum mengenai anjuran berpuasa setahun penuh kecuali lima hari yang diharamkan, cukup dijadikan dalil atas kesunnahan puasa Rajab. Kesunnahan puasa Rajab juga dapat diambil dari dalil-dalil umum mengenai dianjurkannya berpuasa pada empat bulan haram.

Disebutkan dalam Shahih Muslim, hadits no. 1960:

Dari Utsman bin Hakim Al Anshari bahwa ia berkata: Saya bertanya kepada sahabat Said bin Jubair mengenai puasa Rajab, dan saat itu kami berada di bulan Rajab. Maka ia pun menjawab: Saya telah mendengar Ibnu Abbas radliyallahu anhuma berkata: Dulu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah berpuasa hingga kami berkata bahwa beliau tidak akan berbuka. Dan beliau juga pernah berbuka hingga kami berkata bahwa beliau tidak akan puasa.

Imam an Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim mengomentari hadits di atas dengan mengatakan: Zhahirnya, yang dimaksud sahabat Said bin Jubair dengan pengambilan hadits ini sebagai dalil adalah bahwa tidak ada nash yang menyatakan sunnah ataupun melarang secara khusus terkait puasa Rajab. Karenanya, ia masuk dalam hukum puasa pada bulan-bulan yang lain. Tidak ada satu pun hadits tsabit terkait puasa Rajab, baik anjuran maupun larangan. Akan tetapi, hukum asal puasa adalah disunnahkan. Dalam Sunan Abi Dawud bahwa Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam menyatakan kesunnahan puasa pada bulan-balan haram (al Asyhur al Hurum, empat bulan yang dimuliakan), dan Rajab adalah salah satunya. Wallaahu alam.

Sedangkan Ibnu Hajar al-Haitami dalam kitab al-Fatawa al-Fiqhiyyah al-Kubra menyatakan bahwa meskipun hadits-hadits mengenai keutamaan puasa Rajab tidak ada yang shahih, tapi bukan berarti semuanya palsu. Menurutnya, di antara hadits-hadits tersebut ada yang tidak palsu, melainkan berstatus dhaif dan boleh diamalkan dalam fadlailul amal (menjelaskan tentang keutamaan amal-amal kebaikan).

Hadirin yang dirahmati Allah,

Pada bulan Rajab, ada beberapa peristiwa penting yang terjadi dalam sejarah umat Islam. Hal ini tentu bukanlah kebetulan semata, akan tetapi menunjukkan bahwa Rajab adalah salah satu bulan yang mulia. Di antaranya adalah: Sayyidah Aminah binti Wahb mulai mengandung janin yang kelak diberi nama Muhammad pada bulan Rajab. Setelah mengandung selama sembilan bulan, pada bulan Rabiul Awwal Sayyidah Aminah melahirkan makhluk yang paling mulia, baginda Nabi agung Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Kelahirannya adalah rahmat yang Allah hadiahkan kepada alam semesta.

Pada 27 Rajab, terjadi peristiwa Isra dan Miraj, salah satu mujizat terbesar yang Allah anugerahkan kepada baginda Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Mengenai mujizat agung ini, penting untuk digarisbawahi bahwa maksud dan tujuan Isra dan Miraj bukan berarti Allah di atas lalu Rasulullah diperintah untuk naik ke atas untuk sowan bertemu dan menghadap Allah. Bukan seperti itu yang dimaksud dengan mujizat yang luar biasa ini.

Para ulama Ahlussunnah wal Jamaah menegaskan bahwa Allah Maha Suci dari tempat dan arah. Dia ada namun keberadaan-Nya tidak membutuhkan pada tempat dan arah. Dia ada tanpa tempat dan arah sebelum terciptanya tempat dan arah, dan setelah menciptakan keduanya, Dia tidak berubah, tetap ada tanpa tempat dan arah. Maksud dan tujuan Isra dan Miraj adalah memuliakan Rasulullah, memperlihatkan kepadanya beberapa keajaiban dan tanda kekuasaan Allah dan menerima perintah shalat di tempat yang sangat mulia dan tidak pernah satu kali pun dilakukan maksiat di dalamnya.

Pada hari kesepuluh bulan rajab tahun 9 H, terjadi perang Tabuk. Pada bulan Rajab tahun 9 H, an-Najasyi, raja al-Habasyah tutup usia dalam keadaan muslim. Imam Syafii wafat pada bulan Rajab tahun 204 H dalam usia 54 tahun. Beliau dimakamkan di Mesir. Pada bulan Rajab tahun 101 H, Khalifah Umar bin Abdil Aziz meninggal dalam usia 39 tahun. Pada tanggal 27 Rajab 583 H, Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi berhasil membebaskan Baitul Maqdis, Palestina. Ketika ingin membebaskan Palestina, Sultan Shalahuddin al Ayyubi tidak langsung menyiapkan tentara dan peralatan perang. Akan tetapi yang mula-mula beliau lakukan adalah mempersatukan umat Islam dalam satu ikatan aqidah yang benar, yaitu aqidah Ahlussunnah wal Jamaah. Kesatuan aqidah akan melahirkan kesatuan hati. Kesatuan hati antar umat Islam adalah kekuatan dahsyat yang tidak terkalahkan. Salah satu upaya untuk mewujudkan hal itu, beliau memerintahkan setiap muadzdzin di semua wilayah yang beliau kuasai untuk mengumandangkan aqidah Asyariyyah setiap hari sesaat sebelum adzan shubuh.

Pada 16 Rajab 1344 H bertepatan dengan 31 Januari 1926, para ulama berkumpul di Surabaya menyepakati lahirnya jamiyah Nahdlatul Ulama, sebuah organisasi sosial dan keagamaan yang salah satu tujuan utamanya adalah memperjuangkan aqidah Ahlussunnah wal Jamaah dan sistem bermazhab dalam beragama.

.

Topik Menarik