Adab dan Tata Cara Istinja beserta Doa dan Hukumnya untuk Membersihkan Diri dari Kotoran

Adab dan Tata Cara Istinja beserta Doa dan Hukumnya untuk Membersihkan Diri dari Kotoran

Gaya Hidup | inewsid | Senin, 31 Januari 2022 - 15:14
share

JAKARTA, iNews.id - Tata cara istinja penting diketahui umat Islam. Namun, hanya beberapa orang yang mengerti bagaimana cara melakukannya dengan baik dan beradab.

Untuk itu, ada informasi terkait bagaimana tata cara istinja yang benar menurut syariat Islam dan doanya untuk dipelajari. Berikut selengkapnya.

Tata Cara Istinja dan Doanya

Istinja adalah menghilangkan dan membersihkan sesuatu yang keluar dari qubul (air kecil), dan dubur (air besar) dengan sesuatu yang telah ditentukan oleh syariat.

Istijmar ( (Istijmar adalah menghilangkan sisa buang air dengan menggunakan batu atau benda-yang semisalnya. Istibra` ( ) maknanya, yakni menghabiskan sisa kotoran atau air seni hingga yakin sudah benar-benar keluar semua.

Adapun beberapa tata cara istinja sesuai sunnah:

Doa Istinja

Dalam buku \'Kitab Doa dan Wirid untuk Anak\' terbitan KBM Indonesia, berikut doa istinja beserta artinya:

Doa Istinja Latin: Allaahumma thahhir qalbii minan nifaaqi wa hashshin fajrii minal fawaahisyi Artinya: Wahai Tuhanku, sucikanlah hatiku dari sifat kepura-puraan (munafiq) serta peliharalah kemaluanku dari perbuatan keji.

Hukum Istinja

Ada beberapa pendapat dalam menerangkan hukum dari istinja ini, yakni ada yang berpendapat wajib dan ada yang berpendapat sunnah.

Adapun, mereka yang berpendapat bahwa istinja itu hukumnya wajib ketika ada sebabnya dan sebabnya adalah adanya sesuatu yang keluar dari tubuh lewat dua lubang (anus atau kemaluan).

Sunnah, beristinja dengan menggunakan air itu hukumnya bukan wajib tetapi sunnah. Paling penting, najis bekas buang air itu sudah bisa dihilangkan meskipun dengan batu atau dengan ber-istijmar.

Namun dalam hadis riwayat Al-Bukhari mengatakan

. :

Artinya, Suatu ketika ketika Nabi saw buang air besar, lalu memerintahkan saya agar membawakannya tiga batu. Kebetulan, waktu itu saya hanya menemukan dua batu dan tidak menemukan satu batu lagi. Lalu saya mengambil kotoran binatang (yang sudah kering). Akhirnya, beliau pun mengambil kedua batu tersebut dan membuang kotoran binatang yang saya berikan. Bersabda, Sesungguhnya kotoran binatang itu najis.

Selamat belajar. Jangan lupa praktikan tata cara istinja di atas ya!

Topik Menarik