Prilly Latuconsina Ngaku OCD Tapi Tak Mau Terapi, Bagaimana Dampaknya?
Setelah Aliando Syarief mengaku mengidap Obsessive Compulsive Disorder (OCD), beberapa waktu lalu mantan kekasihnya, Prilly Latuconsina juga secara terang-terangan menyebut kalau dirinya turut mengidap OCD.
"Aku OCD. Misal aku lagi makeup, tiba-tiba kayak, \'Sepatu aku miring, tolong geserin, dong. Kalau enggak, aku enggak tenang\', gitu. Kata papaku gini, \'Kamu berhenti dong jadi OCD\'," ucap Prilly, dalam potongan video yang diunggah di akun Instagram Lambegosiip.
Akan tetapi, biarpun merasa mengalami OCD, Prilly tidak mau memeriksakan dirinya ke dokter ataupun ke spesialis.
Aku tuh gak pernah technically ke dokter, terus dikasih tahu kalau aku OCD.
Bahkan Prilly malah merasa bersyukur karena mengidap OCD. Sebab menurutnya jadi lebih teliti sama barang.
OCD tuh ada baiknya juga. Gara-gara kita kayak gitu barang kita rapi, teliti, ucapnya.
Akan tetapi, pengakuan Prilly ini menimbulkan kontroversi. Banyak netizen yang menyebut dia malah memberi contoh yang buruk.
Baca Juga:Serunya Nonton Bareng Sinetron Mencintai Ipar Sendiri, Penggemar dan Pemain Ikut Histeris!
Ya gak bisa self diagnose dong seharusnya better periksa ke ahli kayak gini tuh. Jangan sampai yang lain ikut ikutan bilang kena penyakit mental hanya karena menerka nerka dan googling di internet. aku bukan fans & haters prilly btw, komentar netizen.
Lantas bagaimana akibat jika penderita OCD tidak mau menyembuhkan dirinya?
Mengutip dari Klikdokter, OCD dapat sangat mengganggu kehidupan sehari-hari penderitanya. Sehingga bila tidak diobati atau diatasi, gangguan ini dapat memburuk dan merugikan penderitanya.
OCD sendiri merupakan gangguan yang ditandai dengan pikiran obsesif dan perilaku kompulsif. OCD muncul akibat masalah kejiwaan seseorang.
Gangguan ini memicu seseorang untuk memikirkan sesuatu secara terus-menerus hingga menimbulkan rasa cemas.
Contohnya orang OCD akan merapikan semua barang dalam bentuk atau arah yang beraturan. Jika tidak dia akan merasa cemas yang terlalu berlebihan.
Parahnya, OCD tidak bisa disembuhkan. Namun, pengidap bisa meredakan gejala yang mengganggu aktivitas mereka dengan menjalani beberapa perawatan.
3 Bahaya Mencium Anak Kecil Setelah Merokok yang Bisa Mengintai Kesehatan Si Kecil Tanpa Gejala!
Pengobatan OCD yang biasa dilakukan terdiri dari obat-obatan, psikoterapi, atau kombinasi keduanya. Meskipun sebagian besar pengidap OCD membaik setelah mendapatkan pengobatan, tetapi beberapa pengidap lainnya terus mengalami gejala.
Adapun bila penderita OCD mengabaikan, menyangkal, dan tidak berusaha mengobati gejalanya, gangguan yang dialaminya bisa semakin memburuk.
Gangguan OCD yang memburuk atau parah bisa ditandai dengan kondisi berikut:
1. Kehilangan fokus di tempat kerja.
2. Mengalami kesulitan di sekolah.
3. Depresi dan engalami serangan panik.
4. Memiliki pikiran untuk bunuh diri.
5. Kelelahan fisik dan emosional.
6. Bahkan, aalam beberapa kasus, penderita OCD juga bisa mengisolasi dirinya dari masyarakat.
Oleh sebab itu, menurut Psikolog Klikdokter, Gracia Ivonika, M.Psi gangguan OCD harus ditangani dengan perawatan yang tepat. Salah satunya dengan menyadari dan melatih kontrol diri untuk mengurangi perilaku tersebut.
Misalnya gangguan terkait dengan apa-apa dihitung, ketika sadar akan dorongan untuk melakukan itu, maka dapat langsung dialihkan dengan kegiatan lain. Misalnya, lakukan kegiatan yang bergerak untuk mendistraksi pikiran tadi. OCD ini jangan dibiarkan pungkasnya.










