5 Film Terbaik Gong Li, Selain Mulan (2020)

5 Film Terbaik Gong Li, Selain Mulan (2020)

Gaya Hidup | sushi.id | Sabtu, 22 Januari 2022 - 23:05
share

Tuntutan peran, mulai dari karakter yang elegan hingga sensual mampu Dia lahap. Nggak heran, nama Gong Li makin populer di level internasional. Apalagi sejak Gong Li berkolaborasi dengan sutradara legendaris China, Zhang Yimou. Adalah film What Women Want (2011) dan Tang Dynastys Mystic Map (2012) yang diperankan Li, mampu membuat industri perfilman China makin harum di daratan Eropa dan Amerika Serikat.

Ajang bergengsi Cannes Film Festival, menjadi bukti saat Li menyabet penghargaan eksklusif Women in Motion Award 2019. Penghargaan ini adalah salah satu yang paling prestisius, sebagai bentuk penghormatan bagi sosok yang punya dedikasi dan loyalitas tinggi di industri perfilman dunia.

Lewat pencapaian itu, nama Gong Li layak bersanding dengan sineas legendaris seperti Jane Fonda, Susan Sarandon, Isabelle Huppert, Leyla Bouzid, Ida Panahandeh, Maysaloun Hamoud, Simn, dan Patty Jenkins.

Tak cuma prestasi, sepak terjang Gong Li juga pernah diwarnai kontroversi, baik dalam industri seni peran maupun pada kehidupan pribadinya. Seperti status kewarganegaraannya yang berpindah dari China ke Singapura, telah memunculkan gelombang ketidaksukaan dari sebagian penggemar Gong Li. Begitu pula sejumlah filmnya yang kontriversial yaitu, Memoirs of a Geisha dan film Curse of the Golden Flower dengan kostum tradisional yang menuntupi setengah payudara.

Masih penasaran, film apa aja yang pernah dibintangi wanita yang terlihat awet cantik di usia 55 tahun ini? Yuk langsung simak, 5 film terbaik Gong Li, selain film Mulan berikut ini.

5 Film Terbaik Gong Li

Gong Li tak cuma menjadi perempuan paling cantik di China versi The Beijing News 2006, ketika Ia menyisihkan aktris rupawan lain seangkatannya, seperti Li Yuchun, Zhou Xun, dan Zhang Ziyi. Eksistensi Gong Li sebagai salah satu aktris papan atas di Asia, juga tak tergoyahkan selama tiga dekade terakhir.

Berikut 5 film terbaik Gong Li yang bisa jadi rekomandasi untuk kamu tonton. Apa aja sih?

Curse of the Golden Flower

https://www.youtube.com/watch?v=QBFi6LqYswIVideo cant be loaded because JavaScript is disabled: Curse Of The Golden Flower Trailer 1 (2006) (https://www.youtube.com/watch?v=QBFi6LqYswI)

Inilah film kolosal dengan kostum menggoda, yang berjudul Curse of the Golden Flower. Tahun 2006, dunia hiburan sempat dibikin geger dengan film Gong Li yang berlatar belakang zaman Dinasti Tang ini. Yang bikin geger adalah, penggunaan kostum tradisional yang provokatif pada film tersebut.

Sutradara Zhang Yimou bukan hanya meledakan anggaran hingga $ 57 juta US untuk Curse of the Golden Flower, yang menjadikannya film China dengan ongkos produksi termahal tahun 2006. Namun, Zhang juga seolah siap meledakan fantasi penonton, dengan menampilkan kostum wanita berpotongan ketat yang memorable.

Lihat saja, hampir sepanjang film, bertebaran wajah cantik dari Permaisuri dan rombongannya. Belum lagi tata artistik apik dan visual megah, yang dijamin bakal membekas dalam ingatan para penontonnya. Meski ini adalah film melodrama, alur ceritanya bener-bener nggak monoton. Kisah Curse of the Golden Flower itu diwarnai dengan cipratan darah akibat intrik dan penghianatan dari keluarga Istana.

Rilis: 21 Desember 2006

Distributor: Sony Pictures Classics

Durasi: 114 Menit

Budget Produksi: $45,000,000 US

US Box Office : $7,000,000 US

Genre: Action, Petualangan, Drama, Romance

Negara: China

Lokasi Pengambilan Gambar: China

Bahasa: Mandarin

Raise the Red Lantern

https://www.youtube.com/watch?v=x8kwb4qFrT4&t=19sVideo cant be loaded because JavaScript is disabled: Raise the Red Lantern 1991 Official Trailer (https://www.youtube.com/watch?v=x8kwb4qFrT4&t=19s)

Harusnya setelah nonton film ini, orang tak akan pernah berpikir untuk jadi istri muda? Apalagi kalau istri mudanya malah diserang stress, karena tak berdaya. Nah, inilah benang merah dari film Raise the Red Lantern. Banyak yang bilang, kolaborasi Gong Li dan Zhang Yimou mencapai puncaknya saat mereka menggarap film ini.

Raise the Red Lantern berlatarkan pada periode Minguo poligami di Tiongkok. Walaupun harus berbagi, tapi menjadi salah satu istri dari seorang kayaraya merupakan sebuah mimpi besar. Termasuk seorang pembantu biasa, yang berhasrat untuk menjadi seorang nyonya rumah.

Disini peran Gong sebagai Song Lian muda, yang terobsesi menjadi istri keempat dari seorang tuan tanah yang bernama Chen. Segala cara Ia lakukan hingga khayalnya terwujud, mulai dari pemasangan lampion di kamarnya, sampai tega menyantet salah satu nyonya rumah.

Kekuatan cerita dan komposisi gambar apik dari Zhang, membuat film produksi China ini tembus box office di Amerika Utara pada tahun 1991. Lewat film ini, Zhang pun diganjar penghargaan Silver Lion di Festival Film Venesia ke 48.

Sutradara: Zhang Yimou

Produser: Hou Hsiao-hsien

Distributor: Orion Classics

Rilis: September 1991 (Venice)

Durasi: 125 menit

Negara: China

Bahasa: Mandarin

Farewell My Concubine

https://www.youtube.com/watch?v=AKg2S_sSvUgVideo cant be loaded because JavaScript is disabled: Farewell To My Concubine trailer (https://www.youtube.com/watch?v=AKg2S_sSvUg)

Lagi-lagi Gong Li ada film bertemakan cinta segitiga. Keajaiban nonton Farewell My Concubine adalah, kamu nggak terasa seperti nonton film, tetapi lebih seperti melihat drama panggung epik yang lengkap dengan gejolak emosi. Permainan warna-warni cerah lewat set panggung gemerlap, jadi suguhan istimewa bagi penonton.

Juxian yang diperankan Gong Li, tampil sebagai wanita malam. Aktingnya terlihat berkelas, karakter yang Ia mainkan cukup kompleks. Juxian punya sifat keras hati di awal, namun mulai menunjukkan kecerdikan yang membuatnya mampu tegar melewati gejolak peristiwa politik pada masa itu.

Tuntutan peran menjadi sosok wanita rapuh sekaligus tangguh, berharga diri tinggi, lembut hati, hingga terpuruk, mampu ditunjukkan Gong Li.

Lewat film ini, kita bisa melihat batasan antara lakon panggung dan kehidupan nyata yang telah melebur. Farewell My Concubine membuktikan bahwa karya seni dan kehidupan nyata, ternyata tak banyak berbeda.

Sutradara Chen Kaige dalam film ini, mampu menyuguhkan pengkhianatan antar kawan dan lawan yang sudah tipis sekali batasannya. Penonton juga ditampilkan berbagai kejutan yang dijalin rapi sejak awal. Skenario film ini memperlihatkan perencanaan yang matang dalam tiap dialog dan adegan.

Produksi: Beijing Film Studio

Distributor: Miramax Films

Rilis: 01 Januari 1993 (Hong Kong)

Durasi: 171 menit

Negara: China

Bahasa: Mandarin

Memoirs of a Geisha

https://www.youtube.com/watch?v=i_TXEEgNiWEVideo cant be loaded because JavaScript is disabled: Memoirs of a Geisha trailer (HQ) (https://www.youtube.com/watch?v=i_TXEEgNiWE)

Sekarang saatnya Gong Li berperan sebagai Geisha dalam film Memoirs of a Geisha. Kontroversi melekat kuat pada film ini. Tak cuma urusan sinematografi, kritik juga menyerang pada fakta bahwa, ketiga pemeran utamanya yang dimainkan oleh wanita keturunan China.

Untuk film yang kental dengan budaya Jepang, Bintang utama dalam film ini seharusnya diberikan kepada aktris Jepang. Benar saja, ternyata film Memoirs of a Geisha dilarang tayang di China. Para Pejabat China tidak menyetujui aktris dari negeri tirai bambu itu berperan sebagai pelacur Jepang.

Tapi bagi kita sebagai penikmat film, untuk apa terlalu menghiraukan aspek politik tersebut. Toh, selama film itu menghibur dan punya plot yang menarik, kita tinggal duduk manis dan nikmati saja.

Untuk kamu yang belum tau, Geisha itu sebutan untuk wanita penghibur Jepang. Meraka sangat terlatih dan mahir dalam menari, bermusik, menyeduhkan teh, hingga sekedar enak diajak ngobrol. Wanita terampil ini dibiayai oleh pelanggan, pria yang membayar perusahaan hiburan mereka.

Komposisi warna dalam film ini sungguh menakjubkan. Segitu kerennya hingga Sinematografer, Dion Beebe, bisa membawa pulang Academy Award sebagai Sinematografi Terbaik tahun 2005. Ia menggunakan warna-warna primer untuk mengisi lemari pakaian dengan set piece.

Sutradara: Rob Marshall

Produser: Steven Spielberg

Sinematografi : Dion Beebe

Production: Columbia Pictures, DreamWorks Pictures, Amblin Entertainment,

Red Wagon Entertainment

Perusahaan Distribusi: Sony Pictures Releasing

Rilis: Desember 9, 2005 (Amerika serikat)

Durasi:145 menit

Miami Vice

https://www.youtube.com/watch?v=6WCKJ7KaIZYVideo cant be loaded because JavaScript is disabled: Miami Vice (2006) Official Trailer #1 Jamie Foxx Movie HD (https://www.youtube.com/watch?v=6WCKJ7KaIZY)

Nama Gong Li makin melambung, hingga akhirnya mampu mendobrak pintu Hollywood. Kini Ia dipercaya membintangi film laga Miami Vice. Berperan sebagai Isabella, Ia beradu akting dengan aktor peraih Oscar Jamie Foxx sebagai Ricardo Tubbs, dan Collin Farrel sebagai Sonny Crockett.

Miami Vice adalah film bergenre action yang menceritakan tentang dua detektif MDPD, Crockett dan Tubbs , yang menyamar untuk memberantas perdagangan narkoba. Film yang ditulis, disutradarai, dan diproduksi oleh Michael Mann ini merupakan adaptasi dari serial televisi tahun 1980-an dengan judul yang sama.

Isabella adalah wanita cantik keturunan China-Kuba, yang merupakan pacar dari seorang pimpinan sebuah geingster.

Sutradara: Michael Mann

Produser: Michael Mann

Sinematografi: Dion Beebe

Perusahaan Distributor: Universal Pictures

Rilis: 28 Juli 2006

Durasi: 132 menit

Negara: Amerika Serikat

Bahasa: Inggris

Anggaran: $135.000.000 US

Box Office: $163.794.509 US

Penutup

Itulah dia 5 film terbaik Gong Li selain Mulan, yang Sushi.id rekomendasikan untuk ditonton. Dan bagi kamu yang sampai sekarang masih bingung, bisa nonton live-action Mulan (2020) dimana sih? Tenang aja, kamu cukup akses situs nonton film online sub Indonesia.

Topik Menarik