3 Cara Bijak Orang Tua Menghadapi Anak yang Suka Mengadu

GenPI.co - Pada satu saat, akan ada keadaan atau peristiwa yang membuat anak mengadu pada orang tua, teman, atau adik dan kakaknya. Hal ini mungkin membuat anak menangis dengan kencang.

Tanggapan orang tua akan beragam, ada yang membela atau membiarkan saja.

Lalu, bagaimana sebaiknya menghadapi anak yang suka mengadu ini?

Ajari anak cara pemecahan masalah

Ibu perlu mengajarkan keterampilan pemecahan masalah sejak kecil karena kalau tidak, anak bisa mengalami stres. Tidak perlu yang rumit, ibu bisa memberikan penjelasan sederhana.

Ambil contoh, jelaskan pada anak, bila mendapat perlakuan tidak menyenangkan bisa menarik napas dahulu agar tenang.

Setelah memberi tahu anak untuk menenangkan diri, ajarkan anak untuk melawan tanpa menyakiti temannya secara fisik.

Hindari langsung membela anak saat mengadu

Mungkin kamu suka merasa anak mengadu karena ia sedang mencari perhatian. Merasa cemburu orang tuanya terlalu dekat dengan kakak atau orang lain.

Si kecil juga bisa iri melihat temannya memiliki mainan baru, lalu mencari masalah agar anak bisa mengadu kepada orang tua.

Saat kamu mendapatkan aduan dari si kecil, hindari untuk langsung membela dan menyerang temannya.

Minta anak cerita terlebih dahulu mengapa temannya melakukan itu.

Ajari anak empati

Ibu, adik menarik bajuku! pernah mendengar aduan semacam itu? Anak mengadu ke kamu karena sudah mengetahui kalau perbuatannya benar dan pasti mendapat pujian.

Bila kamu mendengar anak mengadu, ucapkan terima kasih sambil memberi pertanyaan yang menimbulkan empati.

Terima kasih sudah bilang, ya. Kira-kira adik menarik baju kenapa, kak? Kesal, marah, atau sedih?

Bantu anak untuk menumbuhkan rasa empati dan memahami perasaan orang lain dan alasan mengapa melakukan hal tersebut pada si kecil.

Saat empati anak berkembang, ia cenderung tidak akan mengadu dan akan melakukan pemecahan masalah sendiri. (hellosehat)

Video heboh hari ini: