Segini Harta Kekayaan Arif Satria Rektor IPB yang Jadi Kepala BRIN
JAKARTA - Mengungkap harta kekayaan Arif Satria Rektor IPB yang menjadi Kepala BRIN. Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Arif Satria sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Istana Negara, Jakarta, Senin 10 November 2025. Pengangkatan Arif Satria sebagai Kepala BRIN menggantikan Laksana Tri Handoko.
Sebelum menjadi Kepala BRIN, Arif merupakan Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) sejak tahun 2017. Pelantikan tersebut didasarkan pada Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 123 P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala BRIN.
Lalu berapa harta kekayaan Arif Satria? Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan ke KPK pada 31 Desember 2024, Arif Satria mempunyai total harta kekayaan Rp9.112.073.033 atau Rp9,11 miliar.
Harta kekayaan Arif ini didominasi tanah dan bangunan senilai miliaran Rupiah, kemudian memiliki mobil seharga Rp600 juta dan utang Rp1,2 miliar.
Berikut ini rincian harta kekayaan Arif Satria Rektor IPB yang menjadi Kepala BRIN seperti dilansir elhkpn.kpk.go.id, Jakarta, Selasa (11/11/2025):
1. Tanah dan Bangunan Rp9.172.300.000
- Tanah dan Bangunan Seluas 450 m2/341 m2 di Kab/Kota Bogor, Hasil Sendiri Rp6.850.000.000
- Tanah dan Bangunan Seluas 160 m2/160 m2 di Kab/Kota Pekalongan, Hasil Sendiri Rp500.000.000
- Tanah Seluas 1900 m2 di Kab/Kota Bogor, Hasil Sendiri Rp222.300.000
- Bangunan Seluas 35 m2 di Kab/Kota Bogor, Hasil Sendiri Rp400.000.000
- Tanah dan Bangunan Seluas 168 m2/100 m2 di Kab/Kota Bogor, Hasil Sendiri Rp1.200.000.000
2. Alat Transportasi dan Mesin Rp781.000.000
- Motor Honda Beat Tahun 2015, Hasil Sendiri Rp1.000.000
- Mobil Honda BR-V Tahun 2022, Hasil Sendiri Rp180.000.000
- Mobil Mercy Tahun 2023, Hasil Sendiri Rp600.000.000
3. Harta Bergerak Lainnya -
4. Surat Berharga -
5. Kas dan Setara Kas Rp269.131.175
6. Harta lainnya Rp98.813.429
Sub Total Rp10.321.244.604
Utang Rp1.209.171.571
Total harta kekayaan Rp9.112.073.033
Arif Satria Bakal Mundur dari Rektor IPB
Kepala BRIN Arif Satria menyatakan akan mengundurkan diri dari posisinya sebagai Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB). Keputusan itu diambil setelah dirinya resmi dilantik sebagai Kepala BRIN oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (10/11/2025).
"Ya, harus diganti (rektornya)," kata Arif usai dilantik.
Arif menjelaskan bahwa aturan di kampus IPB tidak memperbolehkan rektor merangkap jabatan. Oleh karena itu, ia akan melepaskan posisinya sebagai rektor untuk fokus menjalankan tugas barunya sebagai Kepala BRIN. Hingga kini, Arif masih tercatat sebagai Rektor IPB.
"Sampai hari ini kan masih, belum diberhentikan. Salah satu aturan yang ada di IPB, saya harus melepas jabatan rektor di IPB. Itu yang karena tugas di sini (BRIN)," ujar Arif.
Lebih lanjut, Arif menuturkan bahwa ia sudah lama menjalin komunikasi dengan Presiden Prabowo. Dia kerap berdiskusi dengan Kepala Negara di berbagai kesempatan, termasuk forum para rektor dan pertemuan dengan pimpinan organisasi masyarakat.
"Kemudian juga pada saat pertemuan dengan para rektor, kemudian juga pertemuan dengan pimpinan ormas yang ada di istana ini. Jadi ya, saya banyak menangkap pesan-pesan beliau terkait dengan arah Indonesia ke depan. Dan insyaallah BRIN akan mengawal program-program prioritas dari Bapak Presiden terkait dengan soal pangan, energi, dan air," pungkas Arif.
Profil Arif Satria
Dikutip dari laman resmi IPB, perjalanan akademik Arif dimulai di IPB University melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) tahun 1990. Ia menyelesaikan studi sarjana di Program Studi Penyuluhan Pertanian, Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian IPB pada 1995.
Gelar magister diraihnya dari Program Sosiologi Pedesaan IPB pada 1999, dan gelar doktor diperoleh dari Kagoshima University, Jepang, dalam bidang Marine Policy pada 2006. Ia juga pernah menjalani program visiting student di Fisheries Center, University of British Columbia, Kanada.
Karier akademiknya dimulai pada 1997 sebagai dosen di Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan, Fakultas Perikanan IPB. Pada 2019, ia dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap di Fakultas Ekologi Manusia IPB dalam bidang Ekologi Politik.
Pengabdiannya sebagai pemimpin lembaga dimulai pada 2017 saat ia dipercaya menjadi Rektor IPB University untuk periode 2017–2022, dan kembali diberi amanah untuk melanjutkan kepemimpinan pada periode 2023–2028.
Tak hanya itu, dia juga pernah dipercaya menjadi salah satu anggota Panitia Seleksi (Pansel) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) oleh Presiden ke-7 Joko Widodo tahun lalu.










