Kadin Gandeng Google Indonesia Beri Pelatihan untuk 500 Pelaku UMKM
JAKARTA, iNews.id - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menggandeng Google dan YouTube Indonesia untuk melatih ratusan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar lebih siap bersaing di era digital. Program tersebut menjadi bagian dari implementasi nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani kedua pihak untuk mempercepat transformasi digital sektor UMKM.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Komunikasi dan Digital, Clarissa Tanoesoedibjo menjelaskan, pada tahun pertama program, Kadin menargetkan sekitar 500 UMKM untuk mengikuti pelatihan intensif yang mencakup peningkatan keterampilan digital, strategi pemasaran daring, serta pemanfaatan platform e-commerce dan video online.
"Kami ingin membantu UMKM Indonesia memanfaatkan teknologi digital agar bisa memperluas pasar, meningkatkan efisiensi operasional, dan memperkuat daya saing," kata Clarissa di Menara Kadin, Jakarta, Rabu (15/10/2025).
Melalui kolaborasi ini, UMKM akan mendapatkan akses ke berbagai pelatihan praktis, termasuk program YouTube Shop Negeri yang mempertemukan kreator konten dengan pelaku usaha untuk mempromosikan produk secara langsung di platform YouTube.
Clarissa menuturkan, pelatihan ini juga menjadi langkah awal untuk memperkuat ekosistem ekonomi digital nasional, yang kini telah memberikan kontribusi lebih dari 50 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
"Ekonomi digital terbukti menjadi pendorong pertumbuhan nasional. Karena itu, peningkatan literasi dan keterampilan digital bagi UMKM menjadi kunci agar mereka tidak tertinggal," kata dia.
Berdasarkan laporan YouTube Impact Report 2022 oleh Oxford Economics, ekosistem kreatif YouTube di Indonesia telah memberikan dampak ekonomi sebesar Rp7,4 triliun dan mendukung lebih dari 600 ribu kreator yang memperoleh penghasilan dari platform tersebut.
Kadin berharap, kolaborasi dengan Google Indonesia dapat terus diperluas, termasuk pemanfaatan teknologi AI Gemini, Google Cloud, dan Analytics untuk mendukung pengambilan keputusan berbasis data (data-driven decision making) di kalangan pelaku usaha.
"Kami ingin memastikan UMKM Indonesia bukan hanya melek digital, tapi juga mampu tumbuh dengan efisien dan berdaya saing global," ucap Clarissa.









