Sri Mulyani Viral Sebut Guru Beban Negara, Ini Penjelasan Kemenkeu

Sri Mulyani Viral Sebut Guru Beban Negara, Ini Penjelasan Kemenkeu

Ekonomi | sindonews | Selasa, 19 Agustus 2025 - 17:18
share

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melalui Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi, Deni Surjantoro membantah video yang beredar di media sosial dengan menampilkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati seolah-olah menyebut guru sebagai beban negara.

Deni menegaskan bahwa video tersebut adalah hoaks dan merupakan hasil deepfake atau AI serta potongan tidak utuh dari pidato asli Sri Mulyani.

"Potongan video yang menampilkan seolah-olah Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan guru adalah beban negara itu hoax," kata Deni pada Selasa (19/8). "Faktanya, Menteri Keuangan tidak pernah menyatakan bahwa Guru adalah beban negara," imbuhnya.

Baca Juga:PGRI: Pernyataan Sri Mulyani soal Gaji Guru Berlebihan dan Lukai Hati Pendidik

Video viral tersebut diambil dari pidato Sri Mulyani dalam Forum Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 7 Agustus 2025. Dalam pidato aslinya, Sri Mulyani berbicara tentang tantangan dalam klaster anggaran pendidikan, khususnya terkait gaji tenaga pendidikan. "Itu belanjanya dari mulai gaji sampai dengan tunjangan kinerja tadi, banyak medsos saya selalu mengatakan oh menjadi dosen guru itu tidak dihargai karena gajinya tidak besar," ujar Sri Mulyani.

"Ini salah satu tantangan keuangan negara, apakah ini harus semua keuangan negara atau ada partisipasi masyarakat," tambah Menkeu.

Baca Juga:10 Kementerian/Lembaga dengan Anggaran Terbesar di 2026, Totalnya Tembus Rp1.172 Triliun

Sri Mulyani juga sempat menyinggung tentang pentingnya pengukuran tunjangan kinerja bagi dosen, tidak hanya pemberian tunjangan otomatis. Menurut dia hal ini perlu dibahas lebih lanjut oleh perguruan tinggi.

Penggunaan frasa "tantangan keuangan negara" dalam pidato Sri Mulyani memang dapat ditafsirkan beragam, namun tidak secara otomatis dapat diartikan sebagai "beban". Video editan tersebut dikicaukan oleh sejumlah akun di media sosial dan memicu komentar negatif dari warganet.

Topik Menarik