Waketum Kadin Andi Yuslim Patawari Ungkap Korelasi Retret di Magelang dengan Keberlanjutan Dunia Usaha
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Andi Yuslim Patawari menegaskan bahwa kegiatan retret pengusaha di Magelang memiliki kaitan erat dengan penguatan karakter dan keberlanjutan dunia usaha di Tanah Air.
Menurutnya, retret tersebut tidak sekadar menjadi ajang pertemuan antara pelaku bisnis, melainkan juga sarana membentuk jiwa korsa dan karakter kebangsaan para pelaku usaha. Terutama dalam membentuk mental dan karakter disiplin untuk menjalankan usaha.
"Dengan jiwa korsa terbentuk, maka karakter kita sebagai anak bangsa semakin peduli dan menguatkan nilai-nilai persatuan," ujar Andi yang juga Plt. Sekretaris Jenderal Partai Perindo saat ditemui di Lanud Halim, Jumat (8/8/2025).
Andi menjelaskan, dalam dunia usaha dibutuhkan karakter petarung, kedisiplinan, keberanian, serta jiwa kepemimpinan yang mumpuni. Melalui pendidikan dan pembinaan selama retret, nilai-nilai tersebut dapat ditanamkan secara lebih mendalam.
"Yang paling penting adalah mendidik jiwa kebangsaan, jiwa persatuan, dan jiwa korsa kita, sehingga Kadin sebagai mitra pemerintah bisa semakin menumbuhkan perjuangan sebagai pejuang ekonomi yang berwawasan kebangsaan," imbuhnya.
Dia berharap kegiatan ini menjadi momentum bagi pengusaha untuk tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga memiliki komitmen kuat terhadap kemajuan bangsa dan keberlanjutan ekonomi nasional.
Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie mengatakan, Retret Kadin 2025 digelar di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah, pada 8-10 Agustus 2025. Sebanyak 200 peserta akan diberangkatkan menggunakan dua pesawat Hercules dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Dalam retret tersebut, peserta akan mendapatkan pengarahan langsung dari sejumlah tokoh nasional, termasuk para menteri dari Kabinet Indonesia Maju.
"Intinya bukan pakai (pesawat) Herculesnya, bukan militernya, tapi bagaimana Indonesia itu bisa mempunyai pengusaha pejuang. Pejuang ekonomi," pungkas Anindya.










