Kisah CEO Figma Dylan Field, Putus Kuliah tapi Sukses Jadi Miliarder Teknologi

Kisah CEO Figma Dylan Field, Putus Kuliah tapi Sukses Jadi Miliarder Teknologi

Berita Utama | inews | Rabu, 6 Agustus 2025 - 04:08
share

JAKARTA, iNews.id - Nama Mark Zuckerberg mungkin dikenal sebagai miliarder teknologi paling terkenal yang putus kuliah. Namun, muncul nama baru yakni Dylan Field, setelah harga saham startup desainnya, Figma melonjak dalam debutnya di Bursa Efek New York belum lama ini.

Selain itu, Zuckerberg dan Field diketahui memiliki hubungan dekat dengan Peter Thiel. Zuckerberg mendapatkan cek eksternal pertamanya untuk Facebook dari Thiel pada tahun 2004, tak lama sebelum meninggalkan Universitas Harvard untuk membangun jejaring sosialnya di Silicon Valley. 

Kemudian, Facebook go public pada tahun 2012, tahun yang sama ketika Field mendapatkan 'Beasiswa' Thiel, yang memberikan dana kepada generasi muda yang ingin membangun hal-hal baru. Lebih dari 300 orang telah terpilih sejak didirikan pada tahun 2011.

Melansir CNBC, Field, yang kini berusia 33 tahun, merupakan bagian dari gelombang kedua penerima beasiswa Thiel, sebuah kelompok yang terdiri dari 20 pengusaha yang masing-masing membawa pulang 100.000 dolar AS. 

Pada perdagangan hari Kamis lalu, harga saham Figma naik lebih dari tiga kali lipat pada hari pertama perdagangannya di Bursa Efek New York. Kemudian, harganya naik lagi pada hari Jumat, menutup pekan ini dengan kapitalisasi pasar yang sepenuhnya terdilusi di atas 71 miliar dolar AS, setara Rp1.162 triliun. 

Saham Field di Figma bernilai sekitar 6,6 miliar dolar AS atau setara Rp108,10 triliun. Sementara itu, Zuckerberg kini menjadi orang terkaya ketiga di dunia dengan kekayaan bersih lebih dari 260 miliar dolar AS atau setara Rp4.258 triliun.

Field siap untuk masuk jajaran miliarder hampir tiga tahun lalu, di mana Figma yang muncul sebagai pemimpin dalam perangkat berbasis web untuk merancang aplikasi dan situs web, Adobe setuju untuk mengakuisisi pesaingnya yang sedang berkembang tersebut senilai 20 miliar dolar AS.

Namun, regulator di Inggris mengatakan bahwa kerja sama ini akan merugikan persaingan, dan kedua perusahaan membatalkan transaksi tersebut pada akhir tahun 2023. Adobe membayar Figma sebesar 1 miliar dolar AS sebagai biaya pemutusan hubungan kerja.

IPO Figma pada minggu ini tidak hanya menandai peningkatan valuasi yang sangat besar bagi perusahaan, tetapi juga menjadi peristiwa penting bagi Silicon Valley. Pasalnya, Silicon Valey mengalami kelangkaan IPO besar sejak pasar anjlok pada awal 2022 akibat melonjaknya inflasi dan kenaikan suku bunga.

“Hal terpenting yang perlu saya ingatkan, tim saya, adalah harga saham adalah momen dalam waktu. Kita akan melihat berbagai macam perilaku, mungkin hari ini, dan selama beberapa minggu ke depan,” ujar Field dikutip, Selasa (5/8/2025).

Field menambahkan, target kompetitif yang jelas untuk perusahaannya saat ini adalah Adobe, yang tengah mengakhiri pengembangan Fireworks, sebuah produk desain aplikasi yang diakuisisinya melalui merger Macromedia pada tahun 2005.

"Yang kami coba lakukan adalah memastikan siapa pun bisa kreatif, dengan menciptakan perangkat kreatif yang gratis dan sederhana di peramban," kata Field dalam sebuah wawancara.

Dylan Field berasal dari Penngrove, California. Dia lahir dari orang tua kelas pekerja. Mendiang ayahnya Andy bekerja sebagai terapis pernapasan, sementara ibunya Beth adalah guru spesialis sumber daya.

Sebagai anak tunggal, Field yang lahir tahun 1992 itu, sudah menunjukkan bakat sebagai jagoan teknologi masa depan di usia muda. Ayahnya mengamati dia mulai "sedikit aneh" dan memperhatikan dia sudah menyelesaikan masalah aljabar di usia enam tahun.

Singkat cerita, Dylan Field dan Evan Wallace bertemu saat belajar ilmu komputer di Brown University dan memutuskan untuk memulai sebuah perusahaan bersama.

Dylan Field mengambil Beasiswa Thiel dan keluar dari perguruan tinggi pada 2012 untuk mulai membangun usaha yang kini berdiri dengan nama Figma. Dylan Field dan Evan Wallace membutuhkan waktu empat tahun untuk meluncurkan versi publik pertama dari papan sketsa virtual mereka untuk para desainer.

Adapun, Figma menerima pendanaan tahap awal dari Index Ventures dan investor lainnya. Para pendiri mengumpulkan sekelompok kecil karyawan di sebuah kantor di Palo Alto. Namun, kemajuannya lambat dan versi-versi awal produk tersebut gagal mengesankan calon pengguna. Selain itu, Field dinilai terlalu mengatur secara detail.

Topik Menarik