Wapres Gibran Tinjau Penyaluran BSU di Tangerang, Apresiasi Kinerja Pos Indonesia

Wapres Gibran Tinjau Penyaluran BSU di Tangerang, Apresiasi Kinerja Pos Indonesia

Ekonomi | sindonews | Rabu, 16 Juli 2025 - 17:23
share

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memantau penyaluran Bantuan Subsidi Upah (BSU) 2025 di Kantorpos KCU Tangerang, Rabu (16/7/2025). Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian monitoring dan evaluasi (monev) untuk memastikan penyaluran BSU 2025 berjalan lancar, transparan, dan tepat sasaran.

Wapres didampingi Wamen Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer (Noel), Plt Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Endy Pattia Rahmadi Abdurrahman, serta Direktur Bisnis Jasa Keuangan PT Pos Indonesia (Persero) Haris. Wapres Gibran dan Wamenaker Noel menyaksikan langsung alur pencairan dana, mulai dari pengecekan data penerima, validasi identitas penerima, hingga proses pembayaran atau pencairan tunai.

Keduanya melihat langsung proses pelayanan, menyapa penerima BSU, serta berdialog dengan petugas pos di lapangan. Mereka juga mengapresiasi layanan Kantorpos yang tetap beroperasi 7 hari seminggu, dari pagi hingga malam pukul 21.00 WIB. Semua ini dilakukan sebagai wujud dedikasi tinggi terhadap pelayanan publik. Baca juga:Genjot Stimulus Ekonomi: Diskon Transportasi, BSU dan Bansos Bergulir hingga Juli 2025

"BSU adalah bentuk nyata kepedulian negara terhadap pekerja sektor formal. Pos Indonesia telah menunjukkan kapasitasnya dalam menjangkau masyarakat hingga wilayah-wilayah yang tidak terlayani bank. Ini patut diapresiasi," kata Wapres Gibran.

Wamenaker Noel juga menyebut Kinerja yang baik dari PosIND dalam penyaluran BSU 2025 ini. "Kami memastikan validitas data penerima melalui sistem BPJS Ketenagakerjaan. PosIND hadir sebagai mitra strategis dengan kombinasi layanan digital dan fisik yang adaptif dan profesional," ujarnya. Program BSU 2025 menyasar lebih dari 17,3 juta pekerja formal berpenghasilan di bawah Rp3,5 juta. Dari total tersebut, sebanyak 5,7 hingga 8 juta penerima BSU disalurkan melalui PosIND. Hingga pertengahan Juli 2025, lebih dari 60 dari total alokasi tersebut sukses disalurkan.

"Kunjungan ini merupakan yang pertama dari tiga agenda peninjauan. Kami bersyukur karena proses berjalan lancar tanpa antrean panjang ataupun kendala teknis. Ini menunjukkan kesiapan Kantorpos sebagai penyalur bantuan yang profesional," kata Plt Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Endy Abdurrahman.

Salah satu keunggulan penyaluran BSU melalui PosIND adalah integrasi antara layanan digital dan fisik, yang memungkinkan proses lebih cepat dan akurat. "Kami menggunakan dashboard internal yang memastikan seluruh bantuan tersalur tepat waktu dan tepat sasaran. Dengan sistem validasi data dari Kementerian Ketenagakerjaan dan dukungan teknologi berupa QR Code melalui aplikasi Pospay, kami yakin proses ini lebih efisien dan akuntabel," lanjutnya.

Direktur Bisnis Jasa Keuangan Direktur Utama Pos Indonesia Haris mengungkapkan strategi penyaluran mengandalkan kombinasi antara pemetaan data penerima, integrasi sistem informasi, dan layanan fleksibel di lapangan. "BSU melalui PosIND ini bisa dicairkan di tempat penerima bantuan bekerja seperti pabrik atau industri, juga bisa dicairkan di seluruh Kantorpos di Indonesia. Kami membuka layanan setiap hari, termasuk Sabtu dan Minggu, bahkan hingga pukul 21.00 WIB," ujarnya.

Pospay Permudah Akses BantuanBagi sebagian pekerja yang belum tersentuh layanan digital, PosIND tetap menyediakan integrasi teknologi melalui dashboard Pos Giro Cash (PGC) dan aplikasi Pospay sebagai media notifikasi dan pengecekan status bantuan. Para calon penerima BSU diimbau rutin mengecek kelolosan mereka melalui situs resmi BSU Kemenaker atau aplikasi Pospay. Pospay milik Pos Indonesia menjadi salah satu terobosan penting dalam program BSU tahun ini. Melalui Pospay, penerima dapat memeriksa status bantuan, menerima notifikasi kelolosan, serta menampilkan QR Code untuk pencairan dana secara cepat dan aman di Kantorpos. Aplikasi ini tersedia di Play Store dan App Store, membuka akses bagi pekerja yang belum memiliki rekening bank.

"Selain itu melalui Pospay, masyarakat bisa menerima uang secara digital, melakukan berbagai transaksi pembayaran, pembelian, hingga tabungan. Kami mengedepankan kemudahan akses, terutama bagi mereka yang belum memiliki rekening bank," kata Haris.

Sebagai tambahan, PosIND juga telah menyiapkan sistem notifikasi melalui SMS dan WhatsApp Plus untuk menginformasikan status bantuan kepada calon penerima. Langkah ini dinilai efektif menjangkau pekerja yang aktif di sektor informal atau wilayah-wilayah dengan keterbatasan akses.

Syarat pencairan BSU di Kantorpos Sebelum mencairkan dana BSU 2025 di Kantorpos, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu: Pertama, membawa KTP asli dan fotokopi Kartu Keluarga (KK) asli. Kedua, Membawa fotokopi QR code atau kode bergaris digital di aplikasi Pospay atau pemberitahuan sebagai penerima BSU yang dicairkan melalui Kantorpos. Baca juga:Ditugaskan Berkantor di Papua, Gibran: Saya Siap Kapan Pun

Ketiga, pencairan BSU di Kantorpos tidak bisa diwakilkan, hanya bisa dilakukan oleh penerima secara langsung. Kantorpos juga membuka layanan pencairan hingga malam hari di jam 21.00 dan tetap beroperasi di akhir pekan untuk mempermudah pekerja yang hanya bisa datang di luar jam kerja.

Pemerintah dan PosIND kembali menegaskan bahwa BSU disalurkan tanpa pungutan biaya apapun. Masyarakat diminta untuk berhati-hati terhadap pihak tidak bertanggung jawab yang menawarkan jasa percepatan pencairan dengan imbalan uang.

Masyarakat dapat memverifikasi status BSU mereka melalui situs resmi yakni bsu.kemnaker.go.id, bsu.bpjsketenagakerjaan.go.id, dan Aplikasi Pospay. Para calon penerima BSU diimbau untuk secara rutin mengecek kelolosan mereka melalui situs resmi BSU Kemenaker atau aplikasi Pospay.

Topik Menarik