IATA Kantongi Laba Bersih Rp125 Miliar, Produksi Batu Bara Naik 11,23
PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) mencatatkan kinerja positif sepanjang 2024 dengan membukukan laba bersih sebesar USD7,68 juta atau setara Rp125 miliar. Kinerja ini disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar di Jakarta, Selasa (24/6).
Dalam laporan keuangan yang disahkan dalam RUPST tersebut, IATA membukukan pendapatan usaha sebesar USD117,89 juta dengan margin EBITDA mencapai 19,13 persen. Capaian ini turut mencerminkan penguatan operasional perusahaan di sektor energi, khususnya batu bara.
Berdasarkan laporan, produksi batu bara IATA mencapai 4.071.081 metrik ton (MT), tumbuh 11,23 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 3.660.098 MT. Volume penjualan dari wilayah izin usaha pertambangan (IUP) milik perseroan tercatat sebanyak 3.663.566 MT.
Baca Juga:MNC Energy Investment Bersiap Garap Bisnis EBT
Hingga akhir 2024, cadangan batu bara yang dimiliki IATA mencapai 294,23 juta MT. Untuk tahun 2025, perseroan menargetkan peningkatan produksi hingga 4,2 juta MT, dengan fokus pada optimalisasi aset di bawah entitas anak seperti PT Putra Muba Coal (PMC), PT Indonesia Batu Prima Energi (IBPE), dan PT Arthaco Prima Energy (APE).Perseroan menyatakan akan memperkuat lini bisnis perdagangan (trading) batu bara melalui kemitraan strategis serta mengembangkan inisiatif energi terbarukan di lahan pasca-tambang, seperti pemanfaatan panel surya dan turbin angin. IATA juga tengah menjajaki kerja sama dengan perusahaan global bereputasi tinggi di bidang tersebut.
Di sektor perdagangan, IATA berhasil menjual 450.000 MT batu bara sepanjang 2024. Volume penjualan dari divisi ini ditargetkan meningkat menjadi 750.000 MT pada 2025. Pemegang saham juga menyetujui sejumlah perubahan struktur manajemen.
Michael Stefan Dharmajaya mengundurkan diri dari posisi Komisaris, sementara Kushindrarto mengundurkan diri sebagai Direktur efektif per 28 Februari 2025. Posisi mereka digantikan oleh Santi Paramita sebagai Komisaris dan Amin Mansur sebagai Komisaris baru.
IATA juga menunjuk Kahar Chua sebagai Wakil Presiden Direktur serta Anthony Putra Tjiptodihardjo dan Andrea Frans Tambunan sebagai Direktur baru. Dengan demikian, susunan manajemen perusahaan mengalami penyegaran signifikan.
Presiden Komisaris dijabat Irjen Pol (Purn) H. Hamidin, didampingi Hartono Tanoesoedibjo, Santi Paramita, dan Amin Mansur sebagai komisaris. Sementara Presiden Direktur tetap dijabat Suryo Eko Hadianto dengan empat wakil presiden direktur dan tiga direktur lainnya.Baca Juga:Kebutuhan Investasi Besar, MNC Energy Investment Putuskan Tak Bagi Dividen
Setelah RUPST, IATA menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dan menyetujui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) hingga sebanyak 3,12 miliar lembar saham, sesuai dengan Peraturan OJK No.14/POJK.04/2019.
Berikut susunan direksi dan komisarisPT MNC Energy Investments Tbk (IATA):
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris (Independen): Irjen Pol (Purn) H. HamidinKomisaris: Hartono Tanoesoedibjo
Komisaris: Santi ParamitaKomisaris: Amin Mansur
Dewan Direksi
Presiden Direktur: Suryo Eko HadiantoWakil Presiden Direktur: Agustinus Wishnu Handoyono
Wakil Presiden Direktur: Henry Suparman
Wakil Presiden Direktur: Kahar Chua
Direktur: Anthony Putra TjiptodihardjoDirektur: Leader Dermawan Soli Daeli
Direktur: Andrea Frans Tambunan