Cetak Sejarah Baru, FAO Prediksi Produksi Beras Indonesia Capai 35,6 Juta Ton

Cetak Sejarah Baru, FAO Prediksi Produksi Beras Indonesia Capai 35,6 Juta Ton

Ekonomi | sindonews | Selasa, 24 Juni 2025 - 16:49
share

Globis University, sekolah bisnis terbesar dengan pertumbuhan tercepat di Jepang, akan memperluas jejaring globalnya di Indonesia dengan menyelenggarakan seminar publik bertajuk “Entrepreneurial Leadership in the Technovate Era” di Jakarta pada 26 Juni 2025.

Seminar publik ini akan menghadirkan Yoshito Hori, Presiden dan Pendiri Universitas GLOBIS, serta akan mempertemukan para pemimpin bisnis, calon wirausahawan, dan alumni untuk membahas masa depan kepemimpinan di tengah pesatnya kemajuan teknologi.

Didirikan pada tahun 1992, GLOBIS telah berkembang menjadi sekolah bisnis terbesar di Jepang dengan kampus dan kantor yang tersebar di AS, Eropa, Tiongkok, Singapura, Thailand, Filipina, dan kini, Indonesia.

Seminar ini merupakan bagian dari langkah strategis GLOBIS University untuk membangun kehadirannya di Indonesia.

Yoshito Hori akan berbagi pengetahuannya tentang bagaimana para profesional di Indonesia dapat berkembang pesat dalam ekonomi digital dengan mengadopsi Technovate – yang merupakan filosofi Globis terkait teknologi dan inovasi sebagai penggerak perubahan.“Kita melihat semakin banyak pemimpin muda asal Indonesia yang meraih kesuksesan di dunia bisnis,” kata Hori, melalui siaran pers, Selasa (24/6/2025).

Dia mengatakan, dengan populasi yang dinamis serta pertumbuhan ekonomi digital yang pesat, Indonesia menawarkan lingkungan yang subur bagi lahirnya generasi pemimpin masa depan di kawasan ini.

Pihaknya pun berkomitmen untuk mendukung momentum ini untuk memberdayakan generasi baru pemimpin Indonesia melalui pembekalan keterampilan, visi, dan wawasan global yang dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan bisnis serta menciptakan dampak positif.

Menurutnya, perekonomian Indonesia diproyeksikan menjadi yang terbesar ketujuh di dunia pada tahun 2030, sedangkan ekonomi digital diramalkan mencapai 360 miliar USD dalam Gross Merchandise Value (GMV).

Oleh karena itu, pihaknya pun bertekad untuk menghadirkan pendidikan kepemimpinan yang relevan dan selaras dengan dinamika lokal yang terus berkembang.

"Mengingat 99 pelaku usaha di Indonesia adalah UMKM, kebutuhan akan pelatihan kepemimpinan yang dapat mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan dan terukur, menjadi semakin mendesak," katanya.

Topik Menarik