Cara Gen Z Siapkan Masa Depan dengan Bijak Kelola Keuangan hingga Investasi

Cara Gen Z Siapkan Masa Depan dengan Bijak Kelola Keuangan hingga Investasi

Ekonomi | okezone | Sabtu, 21 Juni 2025 - 10:07
share

JAKARTA - Upaya peningkatan literasi keuangan di masyarakat melalui berbagai kegiatan edukasi keuangan telah dilakukan oleh berbagai pihak. Program literasi keuangan ini bertujuan menarik minat masyarakat dan memperluas awareness. 

Salah satunya yang melakukan program peningkatan literasi keuangan di masyarakat khususnya kepada Gen Z yakni Bank Raya.

Bank Raya bekerjasama dengan BRI Danareksa Sekuritas untuk turut memberikan edukasi terkait investasi yang sesuai dengan profil generasi muda. 

Pembicara yang hadir dalam Inspiraya di edisi bulan Juni yaitu M. Farhad selaku VP Digital & Product Bank Raya, Chory Agung Customer Engagement & Market Analyst BRI Danareksa Sekuritas, Olivia Louise Financial Educator dan Perencana Keuangan Prita Ghozie CEO ZAP Finance . 

Corporate Secretary Bank Raya Ajeng Putri Hapsari menjelaskan program ini untuk mendorong percepatan inklusi keuangan dengan berkolaborasi bersama berbagai pihak. 

“Jadi konten yang dihadirkan kepada masyarakat karena tidak hanya sekedar mengelola keuangan dengan baik menggunakan bank digital, tapi juga bagaimana berinvestasi tepat sesuai dengan appetite dari nasabah,” katanya, Sabtu (21/6/2026).

 

Ajeng  menambahkan saat ini Gen Z adalah demografi dan usia produktif terbesar di masyarakat dengan rentang usia 12-27 tahun, dan umumnya memiliki mindset memprioritaskan kebutuhan saat ini dan menginginkan financial freedom di usia muda.

Untuk menjembatani hal tersebut maka diperlukan pemahaman pengelolaan keuangan yang baik dan bagaimana mengalokasikan pendapatan/gaji secara optimal untuk investasi jangka panjang. 

Perencana Keuangan Prita Ghozie menjelaskan dalam mengelola keuangan dibagi menjadi tiga, yaitu living, saving, dan playing. Dimana 50 untuk living, 30 untuk saving dan 20 untuk playing. Besarnya persentase ini mencerminkan kebiasaan keuangan yang sehat atau good money habit. 

“Dengan klasifikasi tersebut, maka akan memudahkan pengelolaan keuangan kita,” katanya.

Certified Financial Planner  Olivia Louise smenyampaikan bahwa setiap investasi pasti akan memiliki potensi timbulnya terjadi risiko yang dikenal sebagai market risk. Oleh karena itu, pentingnya untuk memahami karakteristik instrumen dan menyesuaikannya dengan profil risiko masing-masing.

Sejalan dengan Olivia Louise, Customer Engagement & Market Analyst BRI Danareksa Sekuritas Chory Agung menjelaskan terdapat 3 instrumen investasi yang paling digemari masyarakat, yaitu, saham, reksadana dan obligasi.

“Jenis pembelian saham dibedakan menjadi 2, yaitu trading dan investing. Di mana investing memerlukan analisa teknikal dan fundamental untuk menilai kinerja dan prospek jangka panjang perusahaan, sedangkan trading lebih fokus pada pergerakan harga jangka pendek untuk meraih keuntungan cepat," tegas Chory.

Topik Menarik