Rusia Sambut Uganda sebagai Mitra Baru BRICS dari Afrika
Menteri Luar Negeri, Sergey Lavrov mengatakan, Rusia menyambut Uganda sebagai negara mitra BRICS. Hal itu disampaikan saat Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov membahas inisiatif bersama di bidang perdagangan, energi, pertanian, sains, dan kesehatan dengan mitranya dari Uganda, Jeje Odongo.
"Kami menyambut Uganda sebagai negara mitra BRICS... Kami menantikan kerjasama aktif dengan teman-teman kami dari Uganda dalam format baru ini," kata Lavrov seperti dilansir RT.
Baca Juga: 4 Negara ASEAN yang Resmi Gabung BRICS, Ini Daftar Terbaru
Lavrov menambahkan, bahwa Moskow berharap bisa berinteraksi dengan Kampala dalam kerangka BRICS. Sebagai informasi BRICS didirikan pada tahun 2009 oleh Brasil, Rusia, India, dan China, untuk kemudian selanjutnya Afrika Selatan bergabung dua tahun kemudian.
Pada tahun 2024, blok ini memperluas keanggotaan penuh kepada Iran, Mesir, Ethiopia, Uni Emirat Arab, dan, kemudian Indonesia. Nigeria dan Uganda menjadi negara mitra BRICS pada Januari 2025, bersama dengan tujuh negara lainnya di luar Afrika. Kedua menteri membahas berbagai masalah yang terkait dengan kerjasama bilateral. Penekanan khusus diberikan pada perdagangan, investasi, energi, pertanian, sains, teknologi tinggi, dan kesehatan. Kedua belah pihak menegaskan kembali niat mereka untuk memperdalam dialog politik, yang didasarkan pada hukum internasional dan prinsip-prinsip Piagam PBB.
Selama pertemuan, Odongo meminta dukungan Rusia "untuk mengamankan tanah atau properti di Moskow untuk mendirikan kedutaan permanen."
Duta besar Uganda merupakan bagian dari delegasi tingkat tinggi yang dipimpin oleh Wakil Presiden Jessica Alupo, yang juga mengadakan pembicaraan dengan Ketua Dewan Federasi Rusia, Valentina Matviyenko.
Matviyenko menggambarkan Uganda sebagai salah satu "mitra kunci Rusia di benua Afrika." Dia mencatat bahwa kemitraan tersebut mencerminkan komitmen bersama untuk memajukan kerja sama yang saling menguntungkan di berbagai sektor.
"Persahabatan historis Rusia, yang didasarkan pada saling menghormati, kepercayaan, dan solidaritas, berkontribusi pada pembebasan negara-negara Afrika," kata Alupo.Baca Juga: Menantang Hegemoni AS, BRICS Makin Gencar Menyuarakan Perubahan Tatanan Global
Pada hari Selasa, wakil presiden Uganda bertemu dengan utusan khusus presiden Rusia untuk Timur Tengah dan Afrika, Mikhail Bogdanov. Pembicaraan tersebut berfokus pada perluasan kerjasama bilateral menjelang sesi mendatang dari Komisi Perdagangan dan Kerjasama Ekonomi Antarpemerintah Rusia-Uganda, menurut Kementerian Luar Negeri Rusia.
Alupo mengunjungi Rusia pada bulan September untuk berpartisipasi dalam Forum Perempuan Eurasia 2024 (EAWF) yang diadakan di St. Petersburg.