Premanisme Ganggu Investor, Wamen Investasi: Teman-teman Kapolda Cerita Jauh Menurun

Premanisme Ganggu Investor, Wamen Investasi: Teman-teman Kapolda Cerita Jauh Menurun

Ekonomi | sindonews | Kamis, 19 Juni 2025 - 17:27
share

Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Todotua Pasaribu mengklaim, bahwa gangguan premanisme terhadap kegiatan investasi di Indonesia kini mulai mengalami penurunan. Hal ini ditegaskan dalam Musyawarah Nasional Himpunan Kawasan Industri (Munas HKI) pada Kamis (19/6/2025).

Todotua menyatakan, bahwa laporan dari para Kapolda setiap minggunya menunjukkan kondisi yang semakin membaik."Setiap minggu teman-teman Kapolda kasih report, cerita sudah mulai jauh menurun kondisionalnya sekarang," ungkapnya.

Menurutnya, pemerintah secara aktif melakukan road show ke luar negeri untuk bertemu langsung dengan para investor dan membahas berbagai kendala yang dihadapi di lapangan, termasuk masalah premanisme dan perizinan. Baca Juga:Palak Investor China Rp5 Triliun, Ketua Kadin Cilegon Jadi Tersangka lalu Ditahan

Ia juga menegaskan, bahwa pemerintah akan selalu menindaklanjuti laporan premanisme, mengingat tidak sedikit kasus pemerasan oleh premanisme selama ini membuat investor mengundurkan diri untuk bekerja sama dengan Indonesia.

"Karena kita bisa hitung ya kan, cost yang terjadi dengan yang namanya premanisasi, perizinan-perizinan ini, apalah semuanya ini. Angkanya 15–20 persen, bagaimana orang mau kumpul di negara kita," jelasnya.Baca Juga: Danjen Kopassus Tegaskan Premanisme Harus Ditindak

Salah satu kasus yang disoroti Todotua adalah dugaan pemalakan proyek pembangunan pabrik Chandra Asri Alkali (CAA) senilai Rp5 triliun. Kasus ini melibatkan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Cilegon serta sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas).

Todotua menegaskan, bahwa proses hukum atas kasus tersebut sedang berjalan dan pemerintah terus berkoordinasi dengan kepolisian daerah. Ia juga menyampaikan bahwa situasi di lokasi kini mulai kondusif.

Untuk diketahui, Proyek PT CAA ini merupakan proyek yang termasuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2025-2029 sebagai Proyek Strategi Nasional (PSN) berdasarkan Perpres Nomor 12 Tahun 2025.Proyek PT CAA ini juga termasuk dalam proyek hilirisasi yang didorong oleh Pemerintah melalui Pembangunan produk hilirisasi produk petrokimia, dengan potensi nilai ekspor mencapai sekitar Rp35-40 triliun hingga tahun 2040.

Berdasarkan data Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, realisasi investasi pada triwulan pertama 2025 di Provinsi Banten mencapai Rp31,1 triliun.

Adapun tiga sektor penyumbang investasi tertinggi adalah perumahan, Kawasan Industri Dan Perkantoran Rp4,8 triliun, industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya Rp4,1 triliun, dan industri kimia dan farmasi Rp3,7 triliun.

Topik Menarik