BI Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Jadi 4,6 Persen - 5,4 Persen

BI Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Jadi 4,6 Persen - 5,4 Persen

Ekonomi | okezone | Rabu, 18 Juni 2025 - 15:23
share

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) kembali merevisi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 4,7-5,5 menjadi 4,6–5,4. 

1. Proyeksi BI Soal Pertumbuhan Ekonomi

Gubernur BI Perry Warjiyo menekankan, pertumbuhan ekonomi Indonesia perlu terus didorong di tengah ketidakpastian global yang diakibatkan oleh kebijakan tarif Amerika Serikat dan ketegangan geopolitik.

"Ke depan, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprakirakan akan membaik pada semester II 2025, dan secara keseluruhan, Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi tahun 2025 berada dalam kisaran 4,6–5,4," kata Perry, dalam pengumuman hasil RDG BI periode Juni 2025 secara virtual, Rabu (18/6/2025).

2. Pendorong Ekonomi hingga Akhir 2025

Kegiatan ekonomi kuartal II-2025 menunjukkan kinerja ekspor nonmigas yang lebih baik, hal ini dipengaruhi oleh strategi front loading ekspor ke AS sebagai respons antisipasi eksportir terhadap kebijakan tarif AS.

Sementara itu, sumber pertumbuhan dari permintaan domestik, khususnya melalui konsumsi rumah tangga dan investasi, perlu semakin ditingkatkan. 

Dari sisi Pemerintah, kebijakan fiskal ditempuh untuk mempercepat belanja melalui pemberian gaji ke-13 bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan subsidi transportasi, serta penebalan bantuan sosial kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

 

3. Strategi BI

Dari sisi Bank Indonesia, penurunan suku bunga dan pelonggaran likuiditas ditempuh melalui kebijakan moneter yang dibarengi peningkatan insentif likuiditas makroprudensial untuk mendorong kredit-pembiayaan ke sektor-sektor prioritas.

Menurut Perry, berbagai respons kebijakan perlu terus diperkuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, baik dari sisi permintaan domestik maupun eksternal.

Adapun BI akan terus memperkuat sinergi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penguatan bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran, yang selaras dengan kebijakan stimulus fiskal dan sektor riil Pemerintah, termasuk implementasi program Asta Cita.

Topik Menarik