Pertamina NRE Dukung Peningkatan Ekonomi Masyarakat Rawameneng
Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) mendukung upaya masyarakat, khususnya di sekitar wilayah operasi untuk mandiri secara energi dan ekonomi. Chief Executive Officer Pertamina NRE John Anis menegaskan, transisi energi bukan hanya mengenai teknologi, tetapi juga tentang membangun masyarakat yang mandiri secara energi dan ekonomi.
"Kami terus berupaya meningkatkan kapasitas masyarakat, tidak hanya mengenai energi baru terbarukan, tapi juga pemanfaatannya, demi lingkungan dan praktik ekonomi berkelanjutan," ujar John dalam keterangannya, Jumat (13/6).
Baca Juga: Menteri Kehutanan dan Pertamina NRE Dorong Program Aren Nasional untuk Pengembangan Bioetanol Indonesia
Salah satu bentuk dukungan Pertamina NRE di antaranya melalui Program Desa Energi Berdikari Pertamina untuk masyarakat di sekitar wilayah operasi PT Jawa Satu Power (JSP), tepatnya di Desa Rawameneng, Subang, Jawa Barat.
Melalui Desa Energi Berdikari, kata dia, Pertamina NRE mendorong sinergi antara energi bersih dan pemberdayaan komunitas lokal, khususnya masyarakat pesisir yang memiliki potensi besar dalam ekonomi berbasis sumber daya alam terbarukan.Desa Rawameneng, Kabupaten Subang yang berlokasi di sekitar area PLTGU Jawa-1, adalah desa nelayan yang penghasilan sebagian besar masyarakatnya mengandalkan hasil menangkap ikan di laut. Koperasi Unit Desa (KUD) Mina Karya Baru menjadi pusat kegiatan ekonomi desa tersebut di mana setiap hari terdapat aktivitas pelelangan ikan. Sayangnya, selain hasil tangkapan nelayan yang bernilai cukup tinggi, banyak juga ikan-ikan kecil yang dibuang karena dianggap tak bernilai jual.
Namun sekarang, limbah ikan tersebut mulai dilirik untuk diolah menjadi produk bernilai jual seperti tepung ikan. Melalui program Desa Energi Berdikari, Pertamina NRE dan Jawa Satu Power melakukan pendampingan dengan cara menyediakan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang melistriki alat pengeringan ikan, sekaligus memberikan edukasi peningkatan ekonomi melalui pengolahan limbah ikan menjadi tepung ikan.
Manager Corporate Communication Pertamina NRE Rika Gresia mengatakan, Desa Energi Berdikari Pertamina bertujuan membantu masyarakat agar mandiri energi maupun ekonomi. "Kami melihat Desa Rawameneng memiliki potensi bagus untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Dan dengan memanfaatkan PLTS, biaya energi untuk memproduksi produk olahan ikan di KUD Mina Karya Baru menjadi lebih hemat," ujarnya saat sesi edukasi nelayan di KUD Mina Karya Baru.
Baca Juga:PPN Regional JBB Hadirkan PLTS Dukung Budidaya Mangga Berketahanan Iklim
Rika juga menyampaikan harapannya agar Program Desa Energi Berdikari bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan di Desa Rawa Meneng. Untuk diketahui, program tersebut telah memberikan manfaat setidaknya bagi 35 orang nelayan kapal kecil dan 140 orang nelayan anggota KUD Mina Karya Baru. Jawa Satu Power secara berkelanjutan juga melakukan pendampingan dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat di sekitar wilayah operasi. Tidak saja menghemat biaya energi, penggunaan PLTS berkapasitas 2.200 watt peak (Wp) tersebut mendukung upaya penurunan emisi.
Ketua KUD Mina Karya Baru Karyono mengungkapkan, biasanya ikan rucah dibuang karena harganya sangat rendah. Tapi dengan adanya program Pertamina, ikan rucah yang tidak bernilai jual itu bisa diolah jadi tepung ikan sehingga menjadi beenilai ekonomi. "Apalagi mesin pengeringnya dioperasikan dengan menggunakan PLTS, biaya produksi jadi lebih hemat," tuturnya.
Tepung ikan yang diolah dari ikan rucah tersebut bisa menjadi pakan unggas dan ikan yang bernilai gizi tinggi. Tidak saja di Desa Rawa Meneng sendiri, pakan dari bahan dasar tepung ikan juga berpotensi diserap oleh pasar dari desa lain yang banyak membudidayakan ayam dan itik.