PGE Area Lahendong Dorong Inovasi Bank Sampah
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) menegaskan komitmennya terhadap pengelolaan lingkungan berkelanjutan melalui pengembangan program CSR unggulan, Bank Sampah ‘Setor Jo’ yang dilakukan oeh PGE Area Lahendong di desa sekitar area operasional di Kecamatan Tompaso Raya, Sulawesi Utara.
Program Bank Sampah ‘Setor Jo’ tersebut telah berjalan sejak tahun 2022 dan berhasil membentuk empat unit bank sampah yang aktif memberdayakan masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga. Program ini mampu mengubah kebiasaan masyarakat dari membakar atau menimbun sampah menjadi memilah dan menyetorkannya ke bank sampah.
Lebih dari 200 nasabah aktif, termasuk kelompok rentan seperti penyandang disabilitas, kini telah merasakan manfaat langsung dari keberadaan bank sampah ini.
“Program ini bukan hanya tentang mengelola sampah, tapi juga membangun kesadaran, memberdayakan masyarakat, dan menciptakan nilai ekonomi baru dari limbah yang dulunya dianggap tidak berguna,” ungkap Corporate Secretary PGE Kitty Andhora melalui keterangan tertulis, Minggu (8/6).
Baca Juga:Berdayakan Masyarakat lewat Energi Bersih, PGE Dukung Rangers AppProgram ‘Setor Jo’ ini dikembangkan sejak tahun 2024 oleh PGE bersama NGO Liberty Society dengan menghadirkan pelatihan pengolahan sampah anorganik, serta pelatihan kewirausahaan bagi pengurus dan nasabah bank sampah. Pelibatan karang taruna dan BUMDes juga dilakukan guna memperkuat jejaring pemasaran produk daur ulang secara berkelanjutan.
Salah satu inovasi penting di tahun 2024 adalah penyediaan mesin upcycling plastik jenis sheet press yang mampu mengubah limbah plastik menjadi bahan dasar produk baru, seperti aksesoris, furnitur, hingga sofa ecobrick. Selain itu, bank sampah juga berhasil memproduksi eco-enzyme dan produk turunannya seperti eco-atsiri, yang dapat dimanfaatkan sebagai disinfektan alami.
Hingga saat ini, program Setor Jo telah memberikan manfaat nyata bagi lebih dari 340 warga Tompaso Raya, Sulawesi Utara, dengan dampak lingkungan berupa penurunan signifikan volume sampah rumah tangga yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Program ini sudah mengolah 5 ton sampah anorganik jenis HDPE, LDPE dan MLP menjadi produk daur ulang seperti sofa ecobrick, furnitur, dan eco-merchandise, serta 2 ton sampah organik dari sisa buah dan sayur untuk pembuatan eco enzyme.
“Melalui sinergi dengan berbagai pihak, mulai dari NGO, pemerintah daerah, kelompok jahit, hingga dinas koperasi dan UKM, kami percaya bahwa pengelolaan lingkungan yang baik akan berjalan lebih efektif jika dilakukan secara kolaboratif. Saat ini, program Bank Sampah 'Setor Jo' menjadi model yang dapat ditiru oleh desa-desa lain di sekitar Minahasa,” tambah General Manager PGE Area Lahendong Novi Purwono.
Baca Juga:Kembangkan Panas Bumi di Aceh, PGE Pastikan Berjalan Secara BerkelanjutanProgram Bank Sampah ‘Setor Jo’ berhasil mendapatkan kategori Platinum di ajang Bisnis Indonesia Corporate Social Responsibility Awards (BISRA) yang diadakan oleh Bisnis Indonesia tahun 2024. PGE berkomitmen untuk terus mengembangkan program-program lingkungan yang berdampak, sejalan dengan misi perusahaan dalam mendukung pencapaian target Net Zero Emission Indonesia 2060.
Saat ini PGE mengelola 15 Wilayah Kerja Panas Bumi dengan kapasitas terpasang sebesar 1.877,5 MW, terbagi 672,5 MW yang dioperasikan dan dikelola langsung oleh PGE dan 1.205 MW dikelola dengan skema Kontrak Operasi Bersama. Kapasitas terpasang panas bumi di wilayah kerja PGE berkontribusi sekitar 80 dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, dengan potensi pengurangan emisi CO2 sebesar sekitar 9,7 juta ton CO2 per tahun.









