AS Boikot Pertemuan G20 di Afrika Selatan, Begini Duduk Perkaranya
Amerika Serikat (AS) dipastikan tidak akan berpartisipasi dalam pertemuan G20, mendatang yang akan berlangsung di Afrika Selatan. Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio beberapa waktu lalu.
Keputusan ini sebelumnya sudah diprediksi oleh media, mengingat meningkatnya ketegangan antara kedua negara. Pemerintahan Presiden AS Donald Trump telah menuduh Afrika Selatan memicu 'genosida' bermotif rasial, yang langsung dibantah oleh Presiden Cyril Ramaphosa.
Menurutnya apa yang disampaikan Trump sebagai sebuah, "narasi yang sama sekali salah" atau tidak benar. Berbicara di depan Komite Hubungan Luar Negeri Senat, Rubio mengemukakan beberapa alasan, kenapa AS melakukan boikot kepada Afrika Selatan.
Ia menerangkan bahwa acara tersebut tidak “mencerminkan prioritas pemerintahan ini.” Ia juga menambahkan, bahwa Afrika Selatan secara keseluruhan sejalan dengan negara-negara seperti Iran dan China, yang dipandang AS sebagai pesaing strategis.
”Ketika satu negara secara konsisten tidak selaras dengan Amerika Serikat mengenai isu demi isu – sekarang Anda harus membuat kesimpulan tentang itu,” kata Marco Rubio seperti dilansir RT.
Rubio juga mengkritik sikap Pretoria terhadap Israel, dengan menggambarkannya sebagai "tidak hanya tidak seimbang, tetapi sepenuhnya terfokus pada satu sisi.
"Pada tahun 2023, Afrika Selatan mengajukan kasus di Mahkamah Internasional dengan tuduhan genosida terhadap Israel atas tindakan militernya di Gaza. Pengadilan mengeluarkan perintah larangan terhadap Israel pada Januari 2024, yang diabaikan oleh pemerintah Israel," ungkapnya.
Sebagai informasi sebelumnya ada serangan pada Oktober 2023 yang dipimpin oleh kelompok militan Palestina Hamas dan sejak itu krisis regional meluas. Pejabat Israel membuka kembali kampanye militer mereka sebagai upaya untuk menguasai Gaza.
Pernyataan Rubio disampaikan saat Ramaphosa tiba di Washington dalam upaya untuk "mengatur ulang dan menghidupkan kembali hubungan bilateral," menurut pernyataan dari kantornya. Pemimpin Afrika Selatan itu diharapkan bertemu dengan Presiden Trump untuk membahas proposal perdagangan yang diajukan oleh pemerintahnya.









