Asuransi Jiwa Syariah Kian Diminati, Kontribusi Meningkat 11 di 2024

Asuransi Jiwa Syariah Kian Diminati, Kontribusi Meningkat 11 di 2024

Ekonomi | sindonews | Selasa, 20 Mei 2025 - 21:25
share

Kebutuhan akan proteksi kesehatan dan jiwa semakin vital sebagai safety net bagi masyarakat di tengah ketidakpastian ekonomi global dan nasional. Namun, penetrasi asuransi di Indonesia masih rendah hanya 2,8 per September 2024, jauh di bawah Malaysia 4,8 dan Singapura 11,4.

Industri asuransi jiwa syariah pun berpeluang besar untuk mengisi celah ini. Indonesia, dengan 87 penduduk Muslim dan dominasi generasi produktif (70), menjadi pasar potensial bagi asuransi syariah. Data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menunjukkan, kontribusi premi asuransi jiwa syariah naik 11 menjadi Rp22,1 triliun pada 2024, dengan aset mencapai Rp32,3 triliun.

Direktur Prudential Syariah, Herwin Bustaman, mengungkapkan tren positif ini didorong oleh peningkatan literasi keuangan syariah. Survei OJK (2025) mencatat indeks literasi keuangan syariah naik menjadi 43,4, sementara inklusi mencapai 13,41. "Masyarakat semakin sadar akan manfaat layanan keuangan syariah," ujar dia dalam pernyataannya, Selasa (20/5).

Segmen anak muda menjadi sasaran utama. Survei Populix 2024 menunjukkan 73 generasi muda menganggap asuransi kesehatan penting. "Mereka mulai sadar pentingnya proteksi sejak dini," tambah Herwin.

Prudential Syariah mencatat peningkatan peserta dari kalangan milenial dan Gen Z. Namun, tantangan tetap ada. Inflasi medis Indonesia diprediksi mencapai 19 pada 2025, lebih tinggi dari rata-rata Asia (13). Ditambah penurunan kelas menengah 17 dalam lima tahun terakhir, daya beli masyarakat pun tertekan.

Menjawab tantangan ini, Prudential Syariah mengandalkan inovasi produk. Salah satunya, PRUWell Medical Syariah dengan konsep fair pricing pertama di Indonesia. Produk ini menyesuaikan premi dengan klaim, menjaga keseimbangan dana tabarru’.

Untuk segmen muda, diluncurkan PRUSehat Syariah, asuransi kesehatan dengan premi terjangkau. Produk ini bisa melengkapi BPJS Kesehatan atau asuransi perusahaan. Strategi kedua adalah kolaborasi. Prudential Syariah memperkuat jaringan 80.000 mitra pemasar dengan pelatihan Sharia Way of Selling.

Mereka menjadi ujung tombak edukasi literasi keuangan syariah. Kemitraan dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) juga diperdalam untuk menjangkau 20 juta nasabah. "Kolaborasi ini memperluas akses proteksi syariah," kata Herwin.

Digitalisasi menjadi pilar penting. Prudential Syariah mengoptimalkan platform seperti Sharia Knowledge Center (SKC), media sosial, dan podcast SoulTalk untuk edukasi. Layanan digital PRUServices juga memudahkan nasabah mengelola polis secara online.

Herwin menekankan upaya ini sejalan dengan visi meningkatkan inklusi keuangan syariah. Dengan kombinasi inovasi, kolaborasi, dan digitalisasi, Prudential Syariah optimis bisa memperluas penetrasi asuransi syariah di Indonesia, sekaligus mendorong ketahanan finansial masyarakat menghadapi ketidakpastian ekonomi. "Digitalisasi membuka akses seluas-luasnya bagi masyarakat," tuturnya.

Topik Menarik