PHE ONWJ Pulihkan Terumbu Karang di Pesisir Utara Jawa
PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) terus memperkuat komitmennya terhadap pelestarian lingkungan laut dengan memasang modul terumbu karang buatan ke-420 di kawasan Karang Sendulang, pesisir utara Karawang, Jawa Barat.
Modul berbentuk menyerupai kurungan ayam yang dinamai paranje ini diangkut menggunakan kapal nelayan dari Pantai Tangkolak, Desa Sukakerta, Karawang. Pemasangan dilakukan sebagai bagian dari program pemulihan ekosistem terumbu karang yang rusak.
"Kami berharap Karang Sendulang kembali menjadi kawasan kaya terumbu karang dan ekosistem maritim di Laut Jawa semakin membaik. Selain itu, Desa Sukakerta memiliki potensi besar untuk berkembang sebagai desa wisata berbasis terumbu karang," ujar Asisten Manajer Lingkungan PHE ONWJ, Hadi Supardi, dalam keterangan tertulis, Selasa (20/5).
Transplantasi terumbu karang di Karawang telah dilakukan PHE ONWJ sejak 2022. Sebelumnya, pada 2016 hingga 2018, program serupa dilaksanakan di perairan Pulau Biawak, Kabupaten Indramayu, dengan total 350 modul. Kedua wilayah tersebut merupakan habitat terumbu karang alami yang mengalami degradasi akibat aktivitas manusia dan perubahan lingkungan.
Inisiatif konservasi ini merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan bertajuk "Otak Jawara" (Orang Tua Asuh Karang di Laut Utara Jakarta dan Jawa Barat). PHE ONWJ dalam pelaksanaannya menggandeng Institut Pertanian Bogor (IPB) serta kelompok masyarakat Pandu Alam Sendulang (PAS).
Modul paranje dirancang sebagai rumah bersama bagi ikan dan karang. Bentuknya yang menyerupai kurungan ayam dilengkapi lubang pada sisi samping dan atas sebagai jalur masuk ikan serta memberikan efek hidrodinamis agar tetap stabil di dasar laut. Modul ini dibuat dari campuran pasir dan semen, sehingga cukup kuat untuk menghadapi arus laut yang deras.
Pemilihan Karang Sendulang sebagai lokasi rehabilitasi didasarkan pada hasil kajian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan Biodiversity Action Plan (BAP) yang dilakukan IPB, yang menyatakan kawasan tersebut memiliki potensi tinggi untuk pemulihan ekosistem karang karena sebelumnya merupakan habitat alami.
Hingga kini, luas terumbu karang yang telah berhasil direvitalisasi melalui program ini mencapai 2.200 meter persegi. Dari jumlah tersebut, 500 meter persegi berada di Pulau Biawak dan 1.700 meter persegi di Karang Sendulang.
Program Otak Jawara juga berkontribusi pada peningkatan populasi ikan karang, yang kini diperkirakan mencapai hampir 1.000 ekor. Ke depan, PHE ONWJ berharap masyarakat setempat dapat mengambil peran lebih besar dalam menjaga dan melanjutkan upaya konservasi secara mandiri dan berkelanjutan.










