Layanan Pos Komersial Atur Perang Harga, Ini Dampaknya ke Bisnis Jasa Kurir
JAKARTA – Jet tempur China menarik perhatian dunia pasca pertempuran antara Pakistan dan India bulan ini. Pada pertempuran tersebut, jet tempur J-10 buatan China yang digunakan militer Pakistan dilaporkan berhasil menembak jatuh jet tempur buatan Prancis Dassault Rafale milik angkatan udara India.
Kejadian ini dilihat sebagai pameran kemampuan dan kekuatan jet tempur buatan China, yang sejauh ini belum banyak ditampilkan dalam konflik nyata.
Faktanya, China telah memiliki armada udara yang cukup mumpuni dengan jet tempur modern buatan industri dalam negeri. Bahkan, Beijing diduga telah memiliki prototipe het tempur generasi keenam, yang baru-baru ini dilaporkan telah melakukan uji terbang.
Jet Tempur Siluman J-35A
Salah satu jet tempur yang menjadi andalan angkatan udara China adalah pesawat siluman J-35A, yang diluncurkan pada November 2024. Ini adalah jet tempur siluman kedua China setelah J-20, menjadikannya sebagai negara kedua, selain Amerika Serikat (AS) yang memiliki lebih dari satu jenis jet tempur siluman.
Peneliti China yang terlibat dalam pengembangannya mengatakan bahwa jet tempur itu akan memainkan peran utama dalam mempertahankan Negeri Tirai Bambu dari serangan udara musuh.
Wang Yongqing, kepala peneliti di Aviation Industry Corp dari Institut Desain dan Penelitian Pesawat Shenyang China, mengatakan J-35A memiliki apa yang dia sebut sebagai "koordinasi sistem" atau "koordinasi multi-domain" dalam pertempuran.
"(J-35A) dapat mengunci target, berbagi posisi target dengan sistem persenjataan lain, seperti rudal permukaan-ke-udara, dan bahkan menggunakan radarnya sendiri untuk memandu senjata lain guna menjatuhkan target," ungkap Wang kepada surat kabar China Daily dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada Selasa, (14/5/2025).
Menurut surat kabar tersebut, ini adalah pertama kalinya kepala perancang "menjabarkan" peran jet J-35A dalam pertahanan udara. Ia menunjukkan bahwa pesawat tersebut memungkinkan sistem pertahanan untuk mendeteksi, melacak, dan mencegat target, sambil berkoordinasi dengan aset lain dalam sistem tersebut.
Dirancang untuk Hadapi Jet Siluman
Wang mengatakan pengembangan J-35A merupakan bagian dari upaya angkatan udara China untuk menetralkan "ancaman tingkat tinggi," termasuk jet siluman musuh.
"Musuh kita pasti akan menggunakan pesawat siluman atau rudal jelajah yang tidak dapat diamati untuk menembus jaringan pertahanan udara kita," jelasnya sebagaimana dilansir Newsweek. Wang tidak menyebutkan nama negara tertentu, tetapi diketahui bahwa AS dan sekutunya, termasuk Jepang, mengoperasikan sejumlah besar jet tempur siluman F-35.
Menurut Wang, J-35A akan menjadi jet siluman yang terjangkau dan kuat yang akan menjadi bagian dari armada pesawat China dalam "skala yang cukup besar."
Menurut laporan penilaian Pentagon, angkatan udara China adalah yang terbesar di kawasan Indo-Pasifik dan terbesar ketiga di dunia, dengan total lebih dari 3.150 pesawat. Jumlah ini termasuk sekira 2.400 pesawat tempur—dengan kemampuan untuk memproyeksikan kekuatan udara jarak jauh.