IHSG-Rupiah Kompak Rebound saat The Fed Beri Sinyal Hawkish, Harga Emas Ikut Terkerek

IHSG-Rupiah Kompak Rebound saat The Fed Beri Sinyal Hawkish, Harga Emas Ikut Terkerek

Ekonomi | idxchannel | Jum'at, 16 Mei 2025 - 10:14
share

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat di level 7.092 pada sesi pembukaan perdagangan, Jumat (16/5/2025). IHSG menguat di tengah kinerja mayoritas bursa di Asia yang bergerak mixed.

Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin menyebut, IHSG berpeluang mengikuti pola pergerakan bursa di Asia pada perdagangan hari ini. Pergerakan IHSG akan lebih dipengaruhi sentimen teknikal.

"Secara teknikal, IHSG berpeluang alami koreksi sehat setelah menguat dalam dua hari perdagangan sebelumnya," ujarnya dalam analisisnya, Kamis (16/5/2025).

Sementara itu, nilai tukar mata uang rupiah dibuka menguat Rp16.430 per USD pada perdagangan hari ini. Penguatan rupiah terbuka lebar setelah sejumlah sentimen yang dikeluarkan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.

Kamis kemarin, Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan, suku bunga jangka panjang mereka kemungkinan akan lebih tinggi. Sebab, ekonomi berubah dan kebijakan terus berubah.

Pernyataan tersebut akan diterjemahkan sebagai kemungkinan perubahan suku bunga dibanyak Bank Sentral negara lain memiliki pola kebijakan yang sama.

"Karena kebijakan Bank Sentral AS umumnya akan menjadi patokan bagi Bank Sentral di dunia ini," kata Gunawan.

Selain pidato Powell, pasar juga dibanjiri oleh sejumlah agenda ekonomi penting AS pada perdagangan kemarin. Seperti data penjualan retail AS bulan April yang alami peningkatan.

Namun, data tersebut justru harus dibarengi dengan deflasi pada indeks harga produsen AS sebesar 0,5 persen pada April.

Rilis data tersebut menekan imbal hasil US Treasury 10 tahun ke level 4,43 persen. Data tersebut membuka peluang bagi rupiah untuk menguat terhadap dolar AS (USD).

"Rupiah berpeluang ditransaksikan dalam rentang Rp16.400 hingga Rp16.470 per USD pada hari ini," katanya.

Di sisi lain, harga emas berbalik naik ke level USD3.236 per ons troy. Memburuknya data Producer Price Index (PPI) mengindikasikan ekonomi AS tengah alami pelemahan setelah kebijakan kenaikan tarif.

Harga emas sejauh ini masih ditopang oleh fundamental yang cukup untuk mempertahankan kinerja harga emas di atas USD3.000 per ons troy atau sekitar Rp1,72 juta per gram.

"Kinerja harga emas masih cukup solid di tengah memanasnya tensi geopolitik antara India-Pakistan," ujar dia.

(Dhera Arizona)

Topik Menarik