Saham BUMI Melejit, Tersengat Rencana Aksi Korporasi
IDXChannel - Harga saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menguat cukup signifikan pada penutupan perdagangan Kamis (15/5/2025). Kenaikan harga tersebut tersengat aksi korporasi yang dilakukan oleh perusahaan bata bara itu.
Saham BUMI melesat 8,5 persen ke Rp127 pada perdagangan kemarin. Penguatan tersebut ditopang oleh volume harian yang mencapai lebih dari Rp500 miliar, tertinggi sejak November 2024.
Dalam sebulan terakhir, harga saham emiten milik Salim-Bakrie tersebut naik 33,7 persen dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp47 triliun.
BUMI berencana melakukan kuasi reorganisasi yang bertujuan menghapus saldo laba defisit. Dengan penghapusan itu, maka terdapat peluang bagi perseroan untuk membagikan dividen kepada pemegang saham.
Hingga 31 Desember 2024, saldo defisit BUMI menyentuh USD2,26 miliar, setara Rp37,5 triliun. Meski membukukan laba dalam beberapa tahun terakhir, perseroan tak bisa membagikan dividen karena aturan melarang perusahaan dengan saldo laba negatif membagikan dividen.
Direktur Bumi Resources, R.A. Sri Dharmayanti memastikan seluruh syarat yang diperlukan untuk menjalankan kuasi reorganisasi telah dipenuhi sesuai arahan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Rencana ini akan diusulkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada 2 Juni 2025.
"Jika usulan disetujui pemegang saham, maka dampak dari kuasi reorganisasi langsung tercermin dalam laporan keuangan kuartal II-2025," ujarnya.
Dia menjelaskan, aksi korporasi ini akan memberikan keuntungan bagi pemegang saham. Pertama, struktur ekuitas BUMI membaik. Kedua, ada potensi pembagian dividen meskipun perseroan tak memberikan jaminan.
Ketiga, perseroan lebih mudah mendapatkan pendanaan. Keempat, memberikan gambaran sesungguhnya soal kondisi bisnis BUMI kepada investor sehingga diharapkan dapat meningkatkan likuiditas dan nilai saham.
(Rahmat Fiansyah)