Pusat Riset Pertanian Dukung Pencapaian Swasembada Pangan

Pusat Riset Pertanian Dukung Pencapaian Swasembada Pangan

Ekonomi | sindonews | Kamis, 15 Mei 2025 - 16:09
share

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rachmat Pambudy mengatakan, swasembada pangan merupakan salah satu prioritas pembangunan nasional, baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Pemerintah berharap pertanian menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi.

"Saya menyampaikan apresiasi kepada Ewindo yang mendukung target pencapaian pembangunan pertanian Indonesia seperti yang tercantum dalam dokumen rencana pembangunan nasional," kata Rachmat dalam sambutannya saat peraayaan 35 tahun PT East West Seed Indonesia (Ewindo) di Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (14/5/2025).

Rachmat menambahkan, perusahaan benih itu juga sudah memberikan kontribusi, tidak hanya dalam peningkatan produktivitas, tapi juga pendampingan kepada petani dan menyejahterakan petani.

Sementara itu Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, dalam ekosistem pangan, benih adalah bagian yang terpenting dan Ewindo adalah salah satu yang memiliki perhatian terhadap masalah ini. Selain itu, diversifikasi pangan juga sangat penting, seperti berbagai sayuran dan Ewindo banyak berperan.

Selama lebih dari tiga dekade Ewindo telah membantu lebih dari 2,2 juta petani di seluruh Indonesia dari total sekitar 7 juta petani hortikultura. Perusahaan yang dikenal petani dengan sebutan “Cap Panah Merah” ini juga bermitra dengan 17.000 petani dan 35.000 polinator untuk memproduksi berbagai benih unggul sayuran berkualitas tinggi.

“Perjalanan 35 tahun ini adalah cermin dari dedikasi kami untuk terus menjadi sahabat petani Indonesia yang paling baik. Kami percaya bahwa benih unggul berkualitas tinggi dan adopsi teknologi modern adalah fondasi pertanian yang tangguh,” ujar Managing Director Ewindo, Glenn Pardede.

Ewindo juga memperkenalkan, 27 varietas unggul baru untuk menjawab keresahan petani, di antaranya terhadap serangan virus Gemini yang semakin luas. Beberapa varietas baru tersebut yaitu Melon DAVINA F1, Terong M 72 F1, Tomat MARTA 54 F1, dan Kacang Panjang GUARDA.

Perusahaan juga memiliki komitmen kuat untuk mendukung ketahanan pangan khususnya komoditas yang mempengaruhi inflasi dengan meneliti dan menghasilkan varietas unggul bawang merah MERDEKA F1 dan Cabai TANGGUH F1.

Kehadiran varietas-varietas baru tersebut semakin melengkapi lebih dari 400 varietas unggul yang sebelumnya telah dimanfaatkan petani untuk meningkatkan hasil panen dan memenuhi kebutuhan akan produk sayuran masyarakat sepanjang 35 tahun. Ewindo fokus pada benih berkualitas tinggi yaitu produktif, tahan penyakit, dan sesuai preferensi pasar.

“Kami terus melakukan riset dan pengembangan untuk mendapatkan varietas unggul yang adaptif dengan iklim tropis Indonesia yang berkualitas tinggi, tahan terhadap penyakit, potensi produksi besar dan umur panen yang genjah,” tambah Glenn Pardede.

Menurut Glen, riset dan pengembangan varietas tanaman bukan merupakan pekerjaan yang mudah dan murah. Di sisi lain, kebutuhan petani akan varietas unggul yang tahan penyakit semakin mendesak, sehingga Ewindo melakukan investasi besar untuk membangun pusat riset baru untuk menjawab tantangan tersebut. Nilai investasinya mencapai USD4 juta.

Kini Ewindo memiliki fasilitas laboratorium riset terbesar, terlengkap dan terintegrasi baru. Melalui fasilitas riset ini perusahaan dapat mempercepat pengembangan varietas melalui pendekatan marker-assisted breeding dan teknologi double haploid.

“Dengan semangat inovasi dan keberlanjutan, kami siap melangkah ke dekade berikutnya bersama para petani Indonesia, mewujudkan pertanian yang lebih produktif dan menyejahterakan,” tutup Glenn Pardede.

Topik Menarik