Harta Kekayaan Soetjipto Nagaria, Pemilik Summarecon Group yang Ubah Rawa Jadi Kawasan Elite

Harta Kekayaan Soetjipto Nagaria, Pemilik Summarecon Group yang Ubah Rawa Jadi Kawasan Elite

Ekonomi | okezone | Kamis, 10 April 2025 - 21:10
share

JAKARTA - Harta kekayaan Soetjipto Nagaria, pemilik Summarecon Group. Soetjipto Nagaria merupakan seorang pengusaha properti sukses di Indonesia dan dikenal sebagai pendiri sekaligus yang mengembangkan Summarecon Agung Group.

Saat ini, ia memegang posisi sebagai Chairman di Summarecon Agung, sebuah perusahaan properti yang memiliki portofolio proyek besar di kawasan Jakarta, Tangerang, Bekasi dan sekitarnya.

Selain mendirikan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), di mana ia kini menjabat sebagai komisaris utama, Soetjipto Nagaria memiliki catatan keberhasilan dalam membangun beberapa kota satelit di Jakarta dan Bali. Sosok yang juga aktif dalam kegiatan sosial di Tzu Chi Buddhist Foundation ini kemudian mengembangkan proyek Luxury Township di Bandung.

1. Harta Kekayaan Soetjipto Nagaria

Berdasarkan data dari Forbes, Soetjipto Nagaria pernah menduduki peringkat ke 50 sebagai orang terkaya di Indonesia pada tahun 2015 dengan harta kekayaan yang dimiliki mencapai USD400 juta atau sekitar Rp6,708 triliun.

Jika dibandingkan, pada tahun 2014 Soetjipto Nagaria tidak termasuk dalam daftar 50 orang terkaya, namun pada tahun 2013 dia juga menduduki peringkat yang sama, yaitu ke-50, dengan kekayaan sebesar USD390 juta.

 

2. Profil Soetjipto Nagaria

Soetjipto Nagaria lahir pada 6 Desember 1940 adalah seorang pengusaha properti yang mendirikan dan mengembangkan Group Summarecon Agung. Saat ini ia menjabat sebagai Chairman di group Summarecon Agung, yang merupakan salah satu perusahan properti besar di Indonesia. 

Group Summarecon Agung mengembangkan daerah Kelapa Gading, Gading Serpong/Summarecon Serpong (Tangerang), Summarecon Bekasi, Summarecon Bandung (di Gedebage, Bandung, Jawa Barat) dan Bali. Selain itu ia juga pendiri Yayasan Pendidikan Pahoa, yang membawahi Sekolah Terpadu Pahoa.

Awalnya dia bersekolah di sekolah TK hingga SMA Pa Hoa di daerah kota, Jakarta Barat. Sekolah Pa Hoa atau Patekoan Tiong Hoa Hwe Koan School adalah sekolah Tiong Hoa pertama yang berdiri di zaman kolonial Belanda. Setelah lulus dari Pa Hoa, ia melanjutkan pendidikannya di Teknik Kimia ITB Bandung, lulus tahun 1964.

Setelah lulus ia sempat bekerja di pabrik cat. Didorong oleh ayahnya yang juga seorang pengusaha bangunan, akhirnya ia mendirikan perusahaan sendiri. Bersama beberapa temannya, ia membeli tanah dan membangun rumah-rumah di kluster tidak terlalu luas di Tebet, Kemang, Cipete di Jakarta Selatan. Tahun 1975 bersama dua keluarga lain, dia membangun tanah rawa-rawa di daerah urban Jakarta, yang sekarang dikenal dengan nama Kelapa Gading. Nama Summarecon berasal dari dua kata yaitu summa yang artinya puncak dan recon yang berasal dari real estate corporation.

Topik Menarik