Penundaan Tarif AS, Rupiah Ditutup Menguat ke Rp16.823
IDXChannel - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat sebesar 49,5 poin atau 0,29 persen ke level Rp16.823 per USD pada perdagangan Kamis (10/4/2025).
Penguatan ini terjadi setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan penundaan pengenaan tarif baru selama 90 hari.
Sebelumnya rupiah mengalami tekanan akibat sentimen global dan domestik, terutama terkait kebijakan tarif baru tersebut.
“Sementara kekhawatiran akan resesi mereda setelah Trump mengumumkan perpanjangan 90 hari untuk memberlakukan putaran tarif timbal balik terbarunya, pasar masih tetap waspada terhadap agenda kebijakannya, terutama mengingat perubahan sikapnya baru-baru ini terkait tarif,” tulis pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi dalam risetnya, Kamis (10/4/2025).
Meski demikian, prospek ekonomi jangka pendek tetap tidak pasti. Di mana para petinggi The Fed masih gelisah atas inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan AS yang melambat.
Adapun dampak tarif AS yang tinggi, membuat ekspor China lebih murah. Data Maret yang dirilis menunjukkan inflasi konsumen dan produsen China menyusut sebagai dampak agresi perdagangan dengan AS.
Dari sentimen domestik, geopolitik di Timur Tengah dan Eropa yang semakin memanas dibarengi dengan genderang perang dagang, dapat meningkatkan ketidakpastian ekonomi global. Hal ini dapat memengaruhi ekonomi Indonesia, terutama pada fluktuasi nilai tukar rupiah.
Berdasarkan analisis tersebut, Ibrahim memprediksi mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif pada perdagangan selanjutnya di Rp16.750-Rp16.830 per USD.
(DESI ANGRIANI)