Pakar: Masalah Makan Bergizi Gratis Banyak, Jadi Sasaran Pemburu Rente

Pakar: Masalah Makan Bergizi Gratis Banyak, Jadi Sasaran Pemburu Rente

Ekonomi | inews | Rabu, 12 Februari 2025 - 20:40
share

JAKARTA, iNews.id - Rektor Universitas Paramadina Didik J Rachbini menyatakan masalah pada Makan Bergizi Gratis (MBG) sangat banyak. Hanya saja, program itu tetap harus ditunaikan karena merupakan janji kampanye Presiden Prabowo Subianto.

"Meskipun dimensi masalahnya banyak, antara lain rantai pasokan dipertanyakan, karena melibatkan puluhan juta anak yang harus dilayani. Termasuk kualitas gizi dan pengawasannya dan lain-lain. Masuk pula sola sosial budaya setempat," ujar Didik dalam peluncuran policy brief dan diskusi publik bertajuk Makan Bergizi Gratis: Cerita Sukses atau Mimpi Buruk Pemerintahan Prabowo?, Rabu (12/2/2025).

Dia menuturkan, salah satu permasalahan yakni program prioritas tersebut menjadi sasaran para pemburu rente.

"Memang juga agaknya, kalau harus melibatkan warung-warung makan kecil yang jumlahnya puluhan juta mungkin koordinasinya lebih sulit ketimbang cukup mengambil satu kelompok usaha besar yang kemudian memperoleh rente ekonominya," tutur Didik.

Dia mengatakan program tersebut sukses dilaksanakan di Brazil, India, hingga Jepang. Namun, keberhasilan serupa tidak serta merta bisa terjadi di Indonesia karena dinamika persoalan yang berbeda-beda di setiap daerah.

Oleh karena itu, Didik menyarankan program MBG tidak perlu digelar serentak di seluruh sekolah.

"Kecuali Prabowo memusatkan MBG pertama di daerah-daerah remote area dan kekurangan gizi, dan stunting akut. Maka itu akan bagus," tutur dia.

Selain itu, dia juga menyarankan agar penyaluran MBG melibatkan warung dan pedagang kecil untuk menaikkan taraf UMKM.

"Karena itu efek ke atas, ke samping dari MBG yang saat ini sudah dinaikkan jadi Rp170 triilun, maka anggaran yang besar itu harus dimaksimalkan," kata Didik.

Topik Menarik