Kala Baterai Listrik Topang Keluarga Indonesia
JAKARTA, iNews.id - Cling, cling, cling... Suara handphone milik Leadrus Broto Desandro berbunyi, tanda dia mendapatkan order pelanggan yang akan menggunakan jasanya untuk antarjemput penumpang menggunakan kendaraan listrik bebas emisi. Kendaraan ini semakin marak lalu lalang di perlintasan Jakarta di tengah kampanye go green di Indonesia.
Leadrus, yang bekerja sebagai ojek online, mengaku bangga menggunakan kendaraan nol emisi sekaligus terbantu dengan adanya motor listrik. Dengan kuda besi berbaterai itu, Leadrus menjadikan sumber untuk mengumpulkan pundi-pundi rizki untuk keluarganya.
"Lebih murah kan biayanya, per paket 100 km harganya Rp25.000," ucap Leadrus, yang merupakan warga Tangerang, Selasa (29/10/2024).
Hal yang sama juga dirasakan oleh Sugi, warga Jawa Timur yang mengadu nasib di Jakarta dengan memberikan jasa ojek online menggunakan motor listrik. Sugi mengaku dengan ojek online mampu membiayai keluarganya di kampung halaman.
"Alhamdulillah, cukup untuk keluarga," katanya.
Leadrus mengaku, dalam satu hari dia akan melakukan pergantian baterai kendaraannya hingga berkali-kali. Dia mengaku, meski sedikit memakan waktu, namun dia menilai hal itu wajar karena 90 persen waktunya ada di atas motor.
Dia mengaku tidak merasa khawatir dengan ketersediaan baterai di Jakarta karena infrastruktur yang telah memadai. Selain itu, baterai yang banyak dan tidak menghasilkan sampah serta nol emisi membuat Leadrus memilih motor listrik.
"Saya unlimited. Pokoknya dari jam 12 siang sampai jam 12 siang itu penukarannya, ya mau sehari 20 kali, 30 kali, 40 kali, atau 50 kali ya unlimited, tidak terbatas. Jadi selalu tersedia dan tidak terbuang," tuturnya.
Selain golongan ekonomi menengah ke bawah, kendaraan listrik ternyata menjadi tren baru bagi kelompok ekonomi ke atas untuk membeli mobil listrik karena memiliki tampilan berbeda. Selain kendaraan pribadi, Pemerintah Provinsi Jakarta melalui Transjakarta juga telah mulai menggunakan kendaraan listrik.
Manulife Indonesia Perkuat Ekspansi di Sidoarjo, Resmikan Kantor Pemasaran Mandiri GA Stefert
Dengan banyaknya kendaraan bermotor listrik sebagai transportasi harian, ini membuktikan masyarakat Indonesia mulai sadar tentang kontribusi besar dalam perbaikan pengelolaan lingkungan. Dengan meningkatnya jumlah masyarakat yang menggunakan baterai listrik, semakin besar bagi Indonesia untuk meningkatkan ekosistem baterai listrik.
Sebagai perusahaan yang fokus pada pengembangan dan produksi baterai untuk kendaraan listrik dan penyimpanan energi, MIND ID terus melakukan inovasi untuk memastikan ekosistem baterai listrik terus berjalan. MIND ID memastikan cadangan mineral mencukupi untuk mendukung hilirisasi berkelanjutan.
MIND ID juga terus memperkuat eksplorasi cadangan mineral guna memastikan keberlanjutan program hilirisasi di Indonesia. Hal itu menjadi penting seiring dengan meningkatnya kebutuhan bahan baku untuk industri baterai kendaraan listrik (EV) yang diproyeksikan terus tumbuh di masa depan.
Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo, menegaskan peran krusial MIND ID dalam menjadi tulang punggung hilirisasi nasional dan pembentukan ekosistem kendaraan listrik. Dia memastikan MIND ID berkomitmen mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan, menuju target Indonesia Emas 2045.
Dalam upaya untuk mewujudkan itu, Grup MIND ID memastikan cadangan dan pasokan mineral selalu tersedia dalam jumlah yang mencukupi.
Dilo menyampaikan bahwa MIND ID menerapkan strategi reserve replacement ratio atau rasio penggantian cadangan, guna memastikan setiap mineral yang dieksploitasi dapat digantikan dengan cadangan baru melalui proses eksplorasi organik.
"Ini adalah wujud komitmen kami dalam mendukung hilirisasi yang berkelanjutan sekaligus menjaga ketahanan industri strategis Indonesia di masa depan," kata dia.
Data yang dimiliki Grup MIND ID menunjukkan cadangan tembaga yang berfungsi sebagai penghantar listrik sebesar 13,1 juta ton-Cu, dan nikel sebagai material katoda sebesar 1.330 juta wmt. Ada juga timah sebagai material solder sebesar 338.000 ton-Sn, bauksit sebagai rangka & casing sebesar 121,7 wmt WBX, dan batu bara sebagai material anoda (karbon) sebesar 2,9 miliar ton.
Selain eksplorasi mineral baru, MIND ID juga memandang pentingnya pengembangan mineral hasil daur ulang untuk masa depan sektor pertambangan dan manufaktur. Hal itu dilakukan sebagai salah satu upaya untuk memastikan ekosistem baterai listrik terus berlanjut.
MIND ID melalui PT Indonesia Asahan Aluminium (IAA), anak usaha dari INALUM, anggota MIND ID, kini memproduksi Billet Aluminium Recycle yang menggunakan hingga 30 persen molten aluminium daur ulang sebagai bahan baku, guna mendukung keberlanjutan.
Tentunya, sebagai perusahaan yang memiliki visi untuk menjadi perusahaan kelas dunia, langkah-langkah strategis ini sudah kami rumuskan, dan kami harap dapat menjadi solusi jangka panjang bagi industri pertambangan dan manufaktur Tanah Air, ujar Dilo.
Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan, Indonesia memiliki potensi besar bahkan dapat mencapai salah satu dari lima negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Indonesia diyakini mampu menciptakan ekosistem industrialisasi baterai kendaraan listrik (EV).
"Saya kira Indonesia punya potensi menjadi produsen baterai listrik yang cukup besar, karena kita punya resource untuk baterai listrik tadi, mulai dari nickel, atau bisin nickel dan produk-produk turunannya tadi," kata Fahmy kepada MNC Portal.
Dia menilai pemerintahan baru pimpinan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka memiliki komitmen untuk melanjutkan pembangunan Indonesia melalui jalur industrialisasi. Melalui berbagai penyataannya, Prabowo secara lantang mengatakan akan menggalakkan industrialisasi untuk kepentingan rakyat Indonesia.
"Ya, dari pernyataan-pernyataannya Prabowo itu ya, akan melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi. Itu saya kira tepat. Bahkan kalau perlu ada intervensi-intervensi melalui aturan," katanya.
Bak gayung bersambut, jika pemerintah Prabowo berhasil menciptakan ekosistem industrialisasi secara otomatis menyerap tenaga kerja yang diprediksi akan mencapai puncak pada 2045 atau uang digadang sebagai Indonesia Emas 2045.
"Ini akan memberikan naik tambah juga besar, membuka lapangan pekerjaan, memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. Jadi harus konsisten tadi," tuturnya.
Selaian tambang mineral, Fahmy menilai pemerintahan Prabowo juga harus menggalakkan industrialisasi di berbagai komoditas lain. Harapannya satu, kontribusi industrialisasi tambang Indonesia bakal menjadi penopang perekonomian Indonesia.
"Ini akan meningkatkan kesejahteraan bagi para pengangguran tadi. Dan kemudian juga dengan industrialisasi itu, maka akan memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Sehingga pertumbuhan ekonomi itu tidak seperti sekarang ini ditopang oleh konsumsi, tetapi ditopang oleh industrialisasi. Nah kalau itu terbentuk, maka itulah Indonesia akan menjadi negara maju," ujar Fahmy.
Selain itu, Prabowo dalam berbagai forum menegaskan pentingnya integritas bagi para pejabat di berbagai bidang sehingga tidak ada konflik of interest. Para pejabat harus ikhas memastikan semua kekayaan alam untuk dirasakan masyarakat Indonesia.
"Maka pada saat itulah Indonesia berubah menjadi negara yang maju tadi," katanya.