Penerima Beasiswa Pertamina Sobat Bumi Kembangkan Desa Wisata lewat Program DEB SoBI
SEMARANG, iNewsSemarang.id - Penerima Beasiswa Pertamina Sobat Bumi (Beasiswa SoBI) melaksanakan green initiative, Desa Energi Berdikari Sobat Bumi (DEB SoBI). Langkah ini sebagai upaya mendukung komitmen Pertamina dalam mendorong kemandirian energi dan ekonomi masyarakat,
Dari 24 program DEB SoBI yang berjalan, terdapat dua program yang mendukung pengembangan pariwisata desa, yakni DEB SoBI Universitas Diponegoro (Undip) dan DEB SoBI Universitas Gadjah Mada (UGM).
Terletak di Sitaring, atas bukit Kemambang, Banyubiru, Kabupaten Semarang, dengan pemandangan panorama Rawa Pening dari ketinggian 1.150 Mdpl, penerima beasiswa SoBI Undip menginstalasi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk joglo serta area camping ground Sitaring. PLTS kapasitas sebesar 1.665 Wp tersebut cukup untuk menerangi 11 lampu untuk joglo, toilet, lampu taman serta 1 exhausted fan.
Penyadartahuan tentang sampah juga dilakukan oleh penerima beasiswa SoBI UNDIP dengan membentuk Kader EnHero (Environmental Hero of Kemambang Village) sebagai pengelola Bank Sampah Desa Kemambang.
Hasilnya, bank sampah desa yang digerakkan oleh ibu-ibu ini berhasil mengurangi limbah an organik hingga 1,92 ton dan didapatkan hasil penjualan limbah 2,5 juta rupiah.
Untuk pengelolaan limbah organik, dilakukan pelatihan pembuatan eco enzyme dari limbah rumah tangga desa kulit buah dan sayur yang diproses dengan fermentasi selama 3 bulan. Hasil eco enzyme digunakan sebagai sabun tangan, sabun cuci piring dan lantai, pengharum ruangan bahkan obat luka kulit.
Turun dari bukit, berpindah ke Kota Pelajar, Yogyakarta, terdapat Omah Joglo Tanjung yang didirikan sekitar tahun 1800-1900. Kini usianya sudah lebih dari 200 tahun, berdiri kokoh dan menjadi tempat acara kesenian tradisional. Melihat potensi tersebut, penerima beasiswa SoBI UGM melakukan pengembangan dengan menginstalasi PLTS berkapasitas 1000 Wp untuk penerangan dan pompa air sumur Omah Joglo Tanjung.
Mengoptimalkan kotoran ternak milik warga sekitar, para penerima beasiswa juga menginstalasi fixed dome biogas. Fixed dome tersebut dapat menampung volume kotoran sebanyak 10 m3 dengan kebutuhan kotoran sapi diprakirakan sekitar 60 – 80 kg/hari atau setara 4-6 ekor sapi dewasa menghasilkan sekitar 3 kg LPG ekuivalen per hari. Kini, biogas tersebut telah berfungsi dan digunakan oleh kelompok UMKM sekitar desa untuk memasak.
Setelah mengunjungi kedua lokasi tersebut, Presiden Direktur Pertamina Foundation Agus Mashud S. Asngari mengaku bangga dan mengapresiasi para penerima beasiswa yang berhasil memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat desa.
“Dua proyek yang saya kunjungi menunjukkan bahwa penerima beasiswa bersama mentor dari perguruan tinggi berhasil membawa kebermanfaatan bagi masyarakat desa, baik dalam penghematan biaya maupun pemenuhan kebutuhan energi,” kata ungkap Agus, (26/9).
“Dengan program DEB SoBI ini, mereka jadi paham bahkan praktik langsung dalam upaya transisi energi dan pemberdayaan masyarakat. Saya berpesan kepada mereka bahwa aspek keberlanjutan menjadi penting di sini, agar terbentuk kemandirian masyarakat seiring dengan pengurangan emisi,” jelasnya.
DEB SoBI merupakan green initiative yang mendukung program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan unggulan Pertamina, Desa Energi Berdikari (DEB). Inisiatif ini wajib dilaksanakan oleh para penerima Beasiswa SoBI.
Pertamina Foundation sebagai pelaksana program Beasiswa SoBI memastikan poin-poin dalam program DEB SoBI dapat terpenuhi, antara lain Poin-poin yang diperhatikan dalam program DEB SOBI antara lain kebermanfaatan EBT untuk perekonomian masyarakat, keandalan, dan keterjangkauan energi, kelembagaan dan keterikatan desa.
Program DEB SoBI sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) #4, #7, dan #8, serta target Pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) atau bebas emisi pada tahun 2060 atau lebih cepat.