IHSG Sepekan Ini Turun 0,88 Persen, Parkir di Posisi 7.743
JAKARTA, iNews.id - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam periode 17-20 September 2024. Bahkan, terjadi peningkatan pada rata-rata volume transaksi harian dan frekuensi transaksi harian Bursa.
Peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata volume transaksi harian Bursa yang mengalami kenaikan sebesar 15,3 persen menjadi 28,07 miliar lembar saham dari 23,35 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya.
"Perubahan turut dialami oleh Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan sebesar 0,88 persen menjadi berada pada level 7.743,004 dari 7.812,131 pada pekan lalu," tulis P.H Sekretaris Perusahaan BEI, Eko Susanto dalam keterangan resmi, Jumat (20/9/2024).
Peningkatan turut terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa selama sepekan sebesar 10,43 persen menjadi sebanyak 1,26 juta kali transaksi dari 1,14 juta kali transaksi sepekan sebelumnya.
Namun, perubahan terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian bursa dengan perubahan sebesar 0,37 persen menjadi Rp14,93 triliun dari Rp14,98 triliun pada pekan sebelumnya.
Dialog Warung Nusantara bertema "Dari Hutan Menuju Masa Depan: Meningkatkan Peluang Bioekonomi
Kemudian kapitalisasi pasar Bursa turut mengalami perubahan sebesar 2,85 persen menjadi Rp13.007 triliun dari Rp13.390 triliun pada pekan lalu.
Pergerakan investor asing pada Jumat (20/9) mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp523,15 miliar dan sepanjang tahun 2024 investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp56,11 triliun.
Selama sepekan dalam periode 17-20 September 2024, terdapat 1 pencatatan obligasi di BEI, yaitu Obligasi Berkelanjutan II Provident Investasi Bersama Tahap III Tahun 2024 oleh PT Provident Investasi Bersama Tbk tepatnya pada Kamis (19/9).
Obligasi dicatatkan dengan jumlah pokok Rp1.100.000.000.000 dengan hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) adalah idA (Single A). Wali Amanat untuk obligasi ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2024 adalah 107 emisi dari 65 emiten senilai Rp90,79 triliun. Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 588 emisi dengan outstanding sebesar Rp463,26 triliun dan USD60,12 juta, yang diterbitkan oleh 132 emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 194 seri dengan nilai nominal Rp6.273,24 triliun dan USD502,10 juta. Selain itu, di BEI telah tercatat sebanyak 9 emisi Efek Beragun Aset (EBA) dengan nilai Rp2,93 triliun.