Harga Minyak Mentah Melesat 1 Persen usai Pemangkasan Suku Bunga The Fed
NEW YORK, iNews.id - Harga minyak mentah memperpanjang kenaikan setelah melesat di atas 1 persen pada perdagangan, Kamis (19/8/2024). Penguatan ini didorong pemangkasan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve sebesar 50 bps dan penurunan stok global yang mengimbangi sebagian kekhawatiran permintaan yang lemah di China.
Harga minyak mentah berjangka Brent ditutup di level 74,88 dolar AS per barel, naik 1,23 dolar AS atau 1,7 persen. Sementara, West Texas Intermediate (WTI) AS melesat 1,04 dolar AS atau 1,5 persen menjadi 71,95 dolar AS per barel.
Mengutip Reuters, harga komoditas tersebut telah pulih setelah Brent sempat jatuh di bawah 69 dolar AS per barel untuk pertama kali dalam hampir tiga tahun pada 10 September, dan kedua patokan telah mencatat kenaikan dalam lima sesi sejak saat itu.
Adapun The Fed memangkas suku bunga 50 bps pada hari Rabu. Pemangkasan Fed Rate biasanya meningkatkan aktivitas ekonomi dan permintaan energi. Namun, beberapa pihak juga melihat pemangkasan besar tersebut sebagai tanda pasar tenaga kerja AS yang lemah.
Sementara itu, bank sentral Inggris atau Bank of England pada hari Kamis mempertahankan suku bunga pada level 5 persen.
"Penurunan persediaan minyak mentah global akan mendukung harga minyak ke depannya dan mendorong Brent kembali di atas 80 dolar AS per barel dalam beberapa bulan mendatang," kata analis UBS dalam sebuah catatan.
Persediaan minyak mentah di AS, produsen utama dunia, turun ke level terendah dalam satu tahun pada minggu lalu. Penurunan persediaan dapat meningkat pada pekan depan karena ekspor AS akan pulih secara signifikan dari gangguan badai francine.
Analis Citi menyebut bahwa defisit pasar minyak mencapai sekitar 400.000 barel per hari (bph) akan mendukung harga minyak mentah Brent dalam kisaran 70-75 dolar AS per barel selama kuartal berikutnya.