KKP Targetkan Maluku Tenggara Jadi Wilayah Pengembangan Modeling Budi Daya Rumput Laut

KKP Targetkan Maluku Tenggara Jadi Wilayah Pengembangan Modeling Budi Daya Rumput Laut

Ekonomi | inews | Jum'at, 6 September 2024 - 15:08
share

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berupaya menjadikan Maluku Tenggara sebagai wilayah pengembangan modeling budi daya rumput laut. Hal ini karena daerah tersebut merupakan salah satu daerah memiliki potensi yang sangat besar.

Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya, Tb Haeru Rahayu menuturkan, Maluku Tenggara memiliki luas lahan potensial budi daya rumput laut sebesar 8.600 hektare, dengan jumlah pembudidaya sebanyak 2.200 orang yang menggeluti budi daya rumput laut.

Hal ini menjadi bukti ada geliat budi daya rumput laut yang besar dari masyarakat Kabupaten Maluku Tenggara, terlebih kawasan potensi budi daya rumput laut di daerah itu baru termanfaatkan sekitar 9,7 persen saja.

“Saya mendengar rumput laut terbaik di dunia itu salah satunya berasal dari Provinsi Maluku, lalu rumput laut terbaik di Maluku berasal dari Kabupaten Maluku Tenggara. Diperoleh data, musim tanamnya, yakni dari bulan Maret hingga Oktober. Artinya Maluku Tenggara memang cocok untuk dikembangkan budi daya rumput laut,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (6/9/2024).

Berdasarkan Satu Data KKP, produksi rumput laut di Maluku Tenggara tidak berpengaruh dengan adanya pandemi Covid-19 kemarin, dari tahun 2020 hingga 2023 terus mengalami peningkatan. Tercatat produksi rumput laut di Maluku Tenggara pada tahun 2023 mencapai 40.000 ton rumput laut basah.

Tebe menambahkan, masyarakat pesisir Maluku Tenggara banyak yang menopang hidupnya dari budi daya rumput laut. 

“Sangat jelas terlihat melalui budi daya rumput laut dapat meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat dan untuk menunjang perekonomian kawasan pesisir,” tuturnya.

Sama seperti pembangunan modeling budi daya rumput laut di Rote Ndao, Tebe menjelaskan bahwa modeling budi daya rumput laut di Maluku Tenggara juga akan dibangun unit produksi bibit rumput laut (UPBRL) kultur jaringan, kebun starter, kebun bibit rumput laut dan budi daya rumput laut.

“Kami sangat berharap Pemerintah Daerah Maluku Tenggara dapat mengelola, memanfaatkan dan mengoperasionalkan modeling budi daya rumput laut ini dengan baik dan berkelanjutan. Terutama untuk penyediaan SDM yang bisa menangani produksi bibit rumput laut kultur jaringan di UPBRL nantinya,” ucapnya.

Topik Menarik